Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Respons Dedi Mulyadi Dikritik karena APBD Jabar Merosot, Ungkit Harus Bayar Tunggakan dan Utang

Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa APBD 2025 banyak dialokasikan untuk membayar utang dan sejumlah kewajiban.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY
GUBERNUR KONTEN - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Balai Kota Depok, Selasa (29/4/2025). Dedi Mulyadi mendapat kritikan karena turunnya peringkat realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 Jabar. (KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY) 

"Banyak yang tanya, berapa anggaran Jabar tahun ini? Rp31 triliun. Tapi jangan dikira semuanya bisa dipakai. Kami harus bayar dulu utang PEN, BPJS, operasional Kertajati, sampai Masjid Al Jabbar," jelas Dedi Mulyadi, Rabu.

Menurut pria yang akrab disapa sebagai Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu, meski kebutuhannya banyak Pemprov Jabar tetap berupaya mengelola anggaran dengan ketat agar dampak dari pembangunan dapat dirasakan oleh masyarakat.

Baca juga: Denny Cagur Kritik Dedi Mulyadi soal Barak Militer, Ade Armando Curiga Titipan PDIP : Kok Tiba-tiba

"Uangnya terbatas, tapi kebutuhan rakyat tetap harus dilayani. Jalan harus bagus, bencana harus ditangani, anak sekolah harus bisa lanjut, santri tetap dapat beasiswa. Itu komitmen saya," ungkap KDM.

KDM juga mengakui bahwa situasi ini tidak mudah.

Meski demikian, dirinya memastikan bakal bertanggung jawab.

Pihaknya akan melakukan pengetatan belanja dilakukan, namun tidak dengan mengorbankan hak rakyat.

"Mohon doa dari masyarakat. Kami akan terus bekerja meski dengan nafas fiskal yang pendek," ucapnya.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved