Respons Dedi Mulyadi Dikritik karena APBD Jabar Merosot, Ungkit Harus Bayar Tunggakan dan Utang
Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa APBD 2025 banyak dialokasikan untuk membayar utang dan sejumlah kewajiban.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
"Banyak yang tanya, berapa anggaran Jabar tahun ini? Rp31 triliun. Tapi jangan dikira semuanya bisa dipakai. Kami harus bayar dulu utang PEN, BPJS, operasional Kertajati, sampai Masjid Al Jabbar," jelas Dedi Mulyadi, Rabu.
Menurut pria yang akrab disapa sebagai Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu, meski kebutuhannya banyak Pemprov Jabar tetap berupaya mengelola anggaran dengan ketat agar dampak dari pembangunan dapat dirasakan oleh masyarakat.
Baca juga: Denny Cagur Kritik Dedi Mulyadi soal Barak Militer, Ade Armando Curiga Titipan PDIP : Kok Tiba-tiba
"Uangnya terbatas, tapi kebutuhan rakyat tetap harus dilayani. Jalan harus bagus, bencana harus ditangani, anak sekolah harus bisa lanjut, santri tetap dapat beasiswa. Itu komitmen saya," ungkap KDM.
KDM juga mengakui bahwa situasi ini tidak mudah.
Meski demikian, dirinya memastikan bakal bertanggung jawab.
Pihaknya akan melakukan pengetatan belanja dilakukan, namun tidak dengan mengorbankan hak rakyat.
"Mohon doa dari masyarakat. Kami akan terus bekerja meski dengan nafas fiskal yang pendek," ucapnya.
(*)
DPRD Sukoharjo Rapat Paripurna, Tindak Lanjuti Evaluasi Gubernur Jateng atas Perubahan APBD 2025 |
![]() |
---|
Ikuti Arahan Mendagri, Bupati Hamenang Bakal Masifkan Lagi Siskamling di Kabupaten Klaten |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Minta LPPD Jadi Instrumen Perencanaan Pembangunan, Bukan Sekadar Formalitas |
![]() |
---|
Antisipasi Bencana Alam di Sukoharjo, Bupati Etik Suryani Bentuk Desa Tangguh Bencana |
![]() |
---|
Berlaku di Solo Raya! Mendagri Larang Kepala Daerah Pamer Kemewahan dan Kunjungan Keluar Wilayah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.