Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kongres Nasional PSI di Solo

Beda Respons Kaesang, Jokowi hingga Pengamat Politik Soal Logo PSI, Upaya Lepas Bayang-bayang PDIP?

Bahkan bendera dengan logo baru telah dipasang di sejumlah ruas jalan di Kota Solo hingga dipasang di dekat kediaman mantan Presiden Joko Widodo.

TRIBUNSOLO.COM - Jelang Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo pada 19-20 Juli 2025 mendatang, partai dengan Ketua Umum Kaesang Pangarep ini berganti logo dari bunga mawar menjadi ikon gajah.

Perubahan logo ini menjadi sorotan karena belum diketahui secara pasti makna di baliknya.

Bahkan bendera dengan logo baru telah dipasang di sejumlah ruas jalan di Kota Solo hingga dipasang di dekat kediaman mantan Presiden Joko Widodo.

Terkait perubahan logo ini berikut reaksi dari beberapa pihak.

Baca juga: Isu Jokowi Bakal Jadi Dewan Pembina PSI, Begini Jawaban Kaesang saat Kampanye di Karanganyar

Jokowi Sebut Perubahan Logo Sesuai Permintaan Pasar

Mantan Presiden Joko Widodo pun telah menanggapi terkait perubahan logo ini.

Jokowi pun merespon bahwa layaknya sebuah merk perusahaan, PSI perlu menyesuaikan dengan permintaan pasar.

“Saya kira baik-baik saja (logo). Sebuah brand perlu terus diperbarui. Disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Disesuaikan dengan kalau dalam bisnis permintaan pasar brand itu bisa diubah bisa diganti total saya kira baik-baik saja,” ungkapnya saat ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Senin (14/7/2025).

Bendera dengan logo baru telah dipasang di sejumlah ruas jalan. Jokowi sendiri telah melihat logo-logo tersebut dipasang di dekat kediamannya.

“Tadi juga baru melihat di depan keren. Semua masih dalam perhitungan. Perlu pertimbangan-pertimbangan yang matang,” terangnya.

Ia sendiri telah memastikan akan hadir di kongres partai yang dipimpin putra bungsunya tersebut pada 19 Juli 2025 mendatang.

Ia diagendakan mengikuti sesi diskusi terbuka bersama para kader.

“Insyaallah saya datang. Insyaallah saya hadir. Saya diundang insyaallah saya hadir. Itu tanyakan ke PSI (sebagai narasumber),” jelasnya.

Ia pun mengapresiasi PSI mengadopsi idenya menjadikan Partai Super Tbk.

Layaknya sebuah perusahaan Tbk, partai ini dimiliki oleh semua anggota dengan melibatkan secara langsung pemilihan ketua.

“Menurut saya yang pertama PSI Partai Super Tbk itu saya kira dalam implementasi seperti apa kan belum tapi paling tidak partai super tbk sudah dipakai oleh PSI. Partai yang milik seluruh anggota, terbuka untuk semuanya, dan yang paling penting ada pemilu raya, ada pilihan ketua dan dilaksanakan dengan e-voting voting online satu anggota satu suara. Yang ikut berpartisipasi saya kira sebuah hal yang sangat baik,” ungkapnya.

Kaesang Cuek soal Perubahan Logo PSI dari Mawar ke Gajah

 

Kaesang Pangarep merespons soal PSI yang mengganti logonya, dari sebelumnya bunga mawar menjadi seekor gajah, Selasa (15/7/2025).

“Kalau itu (logo baru PSI) tanyakan dewan pembina, karena yang memutuskan dewan pembina,” kata Kaesang di Cipinang Muara sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/7/2025).

Sementara itu, saat ditemui di Karanganyar alih-alih mengkhawatirkan perubahan lambang atau logo partainya, ternyata Kaesang justru cuek.

Putra bungsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu kembali menegaskan keputusan pergantian logo dan bendera PSI bukan datang dari dirinya, melainkan dari Dewan Pembina Partai.

"Saya ikut pembina saja (komentar logo baru PSI)," kata Kaesang, Rabu (16/7/2025).

Baca juga: Kaesang Kalah di Jabar & Banten dalam Perebutan Posisi Ketum PSI, Berharap Raup 90 Persen di Jateng

Pengamat Politik Sebut Upaya Lepas Bayang-bayang PDIP

Pengamat Politik UNS Abdul Hakim menilai partai besutan putra bungsu Mantan Presiden Jokowi ini gagal dalam meresonansi simbol mawar yang identik dengan gerakan sosialis, terutama di Eropa.

Penggantian simbol ini menjadi upaya agar bisa lebih diterima masyarakat Indonesia.

“Simbol mawar dan tangan itu kan identik dengan partai labour gitu ya di dalam lanskap politik Eropa di masyarakat Indonesia itu tidak teresonansi sama sekali, baik masyarakat bawah maupun masyarakat nasionalis terdidik yang menjadi incaran utama PSI. Jadi saya kira ini perubahan ke arah perubahan simbol dan corak partai corak warna itu hanya berusaha untuk menggunakan simbol simbol yang lebih bisa diterima masyarakat Indonesia,” jelasnya saat dihubungi Selasa (15/7/2025).

Selain itu, warna merah yang dominan dikurangi di logo yang baru. Menyisakan warna merah hanya pada kepala gajah lalu didominasi dengan warna putih dan hitam di unsur lain.

Menurutnya, logo baru ini juga sebagai upaya melepaskan diri dari bayang-bayang PDI Perjuangan.

Sebelumnya, partai ini selalui mendapat olok-olok sebagai PDI-P U-16. Seperti telah diketahui, PDI-P sangat identik dengan warna merah.

“Ya ada unsur itu juga ketika kemarin PSI menggunakan warna turunan merah itu kan menjadi olok olok gitu ya disindir oleh banyak pihak sebagai PDIP junior. Dan nampaknya itu mempengaruhi ini kemampuan PSI untuk melakukan penetrasi elektoral. Jadi ada unsur itunya juga melepas bayang bayang dari PDIP dan memang kalau kita lihat persebaran segmen politiknya, PSI dan PDIP ini sangat berdekatan baik di Jawa tengah, kemudian di luar daerah di daerah Nusa Tenggara itu juga sangat bersinggungan. Jadi dari sudut pandang itu menggunakan simbol hitam untuk membedakan diri dari PDIP,” ungkapnya.

Meski begitu, menurutnya tidak ada hal substansial yang ingin diusung dari perubahan logo ini.

PSI hanya ingin tampil dengan wajah baru.

“Saya kira itu sebagai strategi branding partai saja. Tidak ada sesuatu yang substansial ya sejauh ini bisa saya lihat terkait dengan perubahan itu. Perubahan lambang partai yang dulunya mawar menjadi gajah hitam putih, kemudian warna corak warna sekarang ke lebih hitam dan merah itu hanya kesadaran bahwa simbol politik sosialis yang PSI kemarin coba usung,” tuturnya.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar Monochrom Party dimana semua yang datang memakai baju serba hitam dan putih di Loji Gandrung, Jumat (11/4/2025) malam lalu.

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengungkapkan ia sengaja menanggalkan warna merah yang selama ini selalu identik dengan partainya.

“Kami sudah bilang beberapa kali kami siap meninggalkan merah,” ungkapnya di salah satu sesi acara.

Selain identik dengan PSI, warna merah juga selama ini identik dengan PDI Perjuangan.

Makna meninggalkan merah ini sendiri seperti bermakna ganda mencerminkan sikap politik setelah kakaknya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyeberang dari PDI Perjuangan untuk mendampingi Presiden Prabowo Subianto.

Namun ia buru-buru menepis makna lain dari meninggalkan merah ini.

Ia pun berkelakar bahwa ia lebih suka Manchester City dari pada Manchester United.

“Maksudnya karena saya suka Manchester City,” ungkapnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved