Fakta Menarik Tentang Karanganyar
Asal-usul Sendang Getas di Jaten Karanganyar, Dulu Tempat Semedi Sebelum jadi Spot Memancing
Sendang Getas ditemukan oleh seorang tokoh spiritual pada masa lampau yang tengah mencari sumber air untuk kebutuhan masyarakat.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sendang Getas, sebuah mata air alami yang terletak di Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah.
Sendang Getas kini dikenal sebagai spot memancing oleh warga sekitar.
Namun, destinasi wisata alam yang menawan ini sebetulnya sarat dengan nilai budaya dan spiritual.
Baca juga: Asal-usul Rowo Jombor di Klaten Jateng, Dulu Perkampungan yang Sering Banjir
Tempat ini tidak hanya menyuguhkan pemandangan asri dan udara sejuk, tetapi juga kaya akan sejarah dan tradisi yang dijaga masyarakat setempat.
Asal-usul Sendang Getas
Menurut cerita warga lokal, Sendang Getas ditemukan oleh seorang tokoh spiritual pada masa lampau yang tengah mencari sumber air untuk kebutuhan masyarakat.
Sejak itu, air sendang ini dianggap suci dan dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan.
Oleh sebab itu, sendang ini selalu dirawat dan dijaga dengan penuh rasa hormat oleh penduduk sekitar.
Keunikan Sendang Getas juga terletak pada keberadaan ikan-ikan kecil yang hidup bebas di air jernihnya.
Baca juga: Asal-usul Umbul Jolotundo di Klaten, Ada Kisah Tragis Roro Amis yang Terluka karena Sumpil
Ikan-ikan ini dianggap sebagai penjaga sendang dan mendapatkan perlindungan khusus dari masyarakat.
Pemandangan ikan yang berenang bebas di air bening sering kali memikat perhatian para pengunjung.
Berbagai aktivitas menarik dapat dilakukan di Sendang Getas, mulai dari mandi atau merendam kaki di air yang menyegarkan, bersantai dan piknik di area hijau yang teduh, hingga berfoto ria dengan latar belakang alam yang memesona.
Tempat ini juga menjadi lokasi favorit untuk meditasi dan refleksi, berkat suasananya yang tenang dan damai.
Selain sebagai tempat rekreasi, Sendang Getas juga memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual masyarakat sekitar.
Baca juga: Asal-usul Girpasang Klaten Jateng : dari Tempat Tirakat, Kini jadi Wisata Hidden Gem yang Hits
Ritual dan upacara adat kerap digelar di sini, terutama saat musim kemarau, sebagai bentuk permohonan hujan dan berkah.
Keyakinan akan kekuatan penyembuhan air sendang membuat banyak orang datang dengan harapan memperoleh berkah dan kesembuhan.
Untuk kenyamanan selama berkunjung, pengelola dan masyarakat setempat mengimbau para wisatawan untuk menjaga kebersihan, menghormati tradisi lokal, serta mempersiapkan perlengkapan seperti pakaian ganti dan tikar piknik.
Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada pagi atau sore hari guna menikmati suasana yang lebih tenang dan menyegarkan.
Punya Keunikan
Sendang Getas menjadi lokasi memancing yang ramai setelah mendapat bantuan benih ikan dari Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan.
Keunikan lain dari sendang ini adalah airnya yang tidak pernah surut meskipun pada musim kemarau panjang.
Triyono menambahkan, Sendang Getas memiliki keterkaitan erat dengan Sendang Dangkrong yang terletak di kawasan Pabrik Gula Tasikmadu.
Sendang Dangkrong dulu dikenal sebagai tempat tirakat dan lokasi penyerahan sesembahan pada masa kerajaan dan pemerintahan kolonial Belanda untuk kelancaran proses giling tebu menjadi gula pasir.
Menurut cerita dari orang tua zaman dulu, Sendang Getas memiliki jalur bawah tanah yang menghubungkannya dengan Sendang Dangkrong.
Di kawasan tersebut terdapat petilasan bernama Jogosuto dan Jogosuworo, yang menjadi tempat meditasi di malam-malam tertentu.
Banyak orang memanfaatkan Sendang Getas untuk semedi demi menentramkan hati dan mencari ketenangan jiwa.
Seiring dengan perkembangan kawasan, Sendang Getas telah mengalami banyak perubahan dan kini dikelilingi oleh perumahan-perumahan baru.
Meski begitu, kepercayaan masyarakat akan aura mistis Sendang Getas tetap kuat.
Tempat ini masih dianggap sebagai lokasi yang cocok untuk bermeditasi bagi mereka yang sedang ragu, galau, atau mencari ketenangan dalam hidup.
(*)
Asal-usul Candi Cetho Karanganyar: Peninggalan Majapahit yang Kini jadi Jalur Pendakian Gunung Lawu |
![]() |
---|
Asal-usul Candi Sukuh di Karanganyar, Dipercaya Dibangun Para Pertapa sebagai Tempat Suci |
![]() |
---|
Sejarah Naskah Kuno Empu Keris dari Daun Lontar yang Dipamerkan di Festival Literasi Karanganyar |
![]() |
---|
Kenapa Karanganyar Disebut Bumi Intanpari? Begini Sejarahnya |
![]() |
---|
Asal-usul Candi Kethek di Karanganyar, Dulu jadi Tempat Meruwat Bebaskan Diri dari Dosa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.