Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Klaten

Asal-usul Girpasang Klaten Jateng : dari Tempat Tirakat, Kini jadi Wisata Hidden Gem yang Hits

Cikal bakal Girpasang berasal dari Ki Trunosono yang mendapat titah dari Raja Keraton Surakarta untuk membuka lahan di lereng Merapi.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
JEMBATAN GIRPASANG KLATEN : Girpasang di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, difoto beberapa waktu lalu. Begini asal-usul Kampung Girpasang sebelum kini jadi lokasi wisata hits. 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Terletak di punggung bukit lereng Gunung Merapi, Kampung Girpasang di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, dahulu hanya dikenal sebagai kampung terpencil dengan akses yang ekstrem.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, kampung yang sempat ‘terisolasi’ ini menjelma menjadi salah satu destinasi wisata dataran tinggi unggulan di Jawa Tengah.

Sebelum 2021, satu-satunya jalan menuju Girpasang hanyalah jalur setapak di pinggir jurang yang dikenal sebagai “jalan 1.001 anak tangga”

Baca juga: Asal-usul Nama Paranggupito Wonogiri, Konon Dulu Tempat Bertapa Pangeran Sambernyawa

Akses ini memaksa warga berjalan kaki menanjak dan menurun selama belasan hingga puluhan menit, lebih lama lagi jika membawa hasil bumi, rumput ternak, atau bahkan orang sakit.

Situasi ekstrem ini pernah viral pada 2019, saat beredar foto warga Girpasang menandu orang sakit menggunakan sarung, melewati jalan curam menuju ambulans di seberang jurang.

Kondisi tersebut mendorong warga mengusulkan pembangunan jembatan sebagai akses permanen.

Wisatawan saat berkunjung di Kampung Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten.
WISATA KLATEN - Wisatawan saat berkunjung di Kampung Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten. (Tribunsolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo)

Harapan itu menjadi kenyataan pada 2021, ketika jembatan gantung selebar 1,8 meter dan panjang 120 meter akhirnya dibangun membentang di atas jurang sedalam 150 meter, menghubungkan Dukuh Ngringin dengan Girpasang. Jembatan ini dibiayai oleh APBN dan diresmikan pada awal 2022.

Kini, waktu tempuh ke kampung terdekat hanya butuh sekitar 15 menit.

Sepeda motor pun bisa dibawa masuk ke Girpasang, meski hanya untuk warga setempat.

Pengunjung tetap harus berjalan kaki.

Baca juga: Asal-usul Desa Taraman Sragen, Ada Sumur Kuno yang Konon Katanya Peninggalan Wali

Dari Isolasi Menuju Wisata Favorit

Sejak akses terbuka, Girpasang menarik minat wisatawan dari berbagai daerah.

Daya tarik utamanya adalah keindahan alam khas lereng Merapi, keberadaan gondola penumpang yang melayang di atas jurang, serta suasana desa yang masih sangat asri dan penuh kearifan lokal.

Gondola tersebut awalnya dibangun hanya untuk membawa barang.

Kini difungsikan juga sebagai wahana wisata yang unik.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved