Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat Wonogiri : Lokasi di Giriwoyo, Pembangunan Ditarget Tuntas Juli 2026, Ada SMA/SMK?
Wonogiri menjadi salah satu dari lima wilayah di Jawa Tengah yang ditunjuk sebagai lokasi pembangunan Sekolah Rakyat.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI – Dusun Selomoyo, Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dipastikan menjadi lokasi pembangunan Sekolah Rakyat yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Anton Tiyas Harjanto, mengungkapkan bahwa Wonogiri menjadi salah satu dari lima wilayah di Jawa Tengah yang ditunjuk sebagai lokasi pembangunan Sekolah Rakyat.
"Saat ini penyusunan DED dan prototype oleh Kementerian PU lewat Satker Sarpras Strategis," jelasnya.
Di kawasan tersebut, proses pembangunan akan segera dimulai setelah penyusunan Detail Engineering Design (DED) oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) selesai.
"Kalau pembangunan Sekolah Rakyat di Giriwoyo target dari Kementerian PU selesai pada bulan Juli 2026. Aktivitas Sekolah Rakyat ditargetkan mulai pada bulan Juli 2026," kata Anton.

Pemerintah Kabupaten Wonogiri sebelumnya telah mengusulkan agar sekolah yang akan dibangun di kawasan tersebut mencakup jenjang pendidikan SD, SMP, hingga SMK.
Namun, kepastian mengenai jenjang pendidikan menengah atas masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
"Semua kembali ke pusat. Masih menunggu, itu tahap belakangan setelah pembangunan," pungkas Anton.
Wonogiri memang salah satu dari lima wilayah di Jawa Tengah yang ditunjuk sebagai lokasi sentra Sekolah Rakyat. Keempat lainnya adalah:
- Temanggung (Sentra Terpadu Kartini Temanggung)
- Kota Surakarta (Sentra Terpadu Prof. Soeharso Solo)
- Magelang (Sentra Antasena Magelang)
- Pati (Sentra Margo Laras Pati)
Kelima lokasi tersebut mulai disiapkan untuk operasional program Sekolah Rakyat yang direncanakan berjalan mulai Juli 2025, dengan sistem pendidikan gratis penuh berbasis asrama untuk anak-anak dari keluarga miskin atau sangat miskin
Baca juga: Sekolah Rakyat di Wonogiri Ditargetkan Mulai Beroperasi pada Juli 2026, Kenapa Masih Lama?
Mengenal Kawasan Giriwoyo
Terletak di bagian selatan Kabupaten Wonogiri, Kecamatan Giriwoyo menjadi salah satu wilayah yang menyimpan banyak potensi, baik dari sisi alam, budaya, maupun sejarah.
Berbatasan langsung dengan Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) dan Samudra Hindia, kawasan ini dikenal sebagai pintu gerbang selatan Wonogiri yang menyuguhkan keindahan panorama alam serta kearifan lokal masyarakatnya.
Secara administratif, Kecamatan Giriwoyo terdiri atas lebih dari 15 desa yang tersebar di wilayah perbukitan dan dataran pesisir.
Topografi wilayahnya yang bervariasi membuat Giriwoyo memiliki kekayaan sumber daya alam, mulai dari lahan pertanian, hutan rakyat, hingga potensi tambang batu kapur yang tersebar di beberapa titik.
Salah satu destinasi wisata alam yang menjadi daya tarik kawasan ini adalah Pantai Nampu, yang berada di wilayah Desa Gunturharjo.
Pantai ini terkenal karena pasir putihnya yang bersih, ombak yang cukup tenang, serta keindahan tebing karst di sekelilingnya. Tak hanya itu, wisatawan juga bisa menjumpai beberapa goa alami yang tersembunyi, serta aliran sungai kecil yang bermuara langsung ke laut.
Selain keindahan alam, Giriwoyo juga dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil kerajinan tradisional, seperti tenun lurik dan anyaman bambu.
Masyarakat setempat masih melestarikan budaya lokal, termasuk tradisi slametan desa, pentas wayang kulit, hingga seni reog khas Jawa.
Akses menuju Giriwoyo pun kini semakin membaik. Pembangunan dan perbaikan jalan penghubung dari pusat Kota Wonogiri hingga Giriwoyo terus dilakukan.
Meski masih ada beberapa titik yang menantang, namun pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah, terutama jalur menuju destinasi wisata.
Dengan perpaduan kekayaan alam, budaya, serta semangat masyarakatnya, Giriwoyo memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai kawasan unggulan di Kabupaten Wonogiri bagian selatan.
Peningkatan infrastruktur, promosi pariwisata, dan pelestarian budaya menjadi kunci untuk membuka Giriwoyo kepada dunia yang lebih luas.
Apa Itu Sekolah Rakyat?
Sekolah Rakyat (SR) merupakan sebuah inisiatif pendidikan alternatif yang bertujuan memberikan akses belajar kepada masyarakat, terutama mereka yang berasal dari kalangan kurang mampu atau tertinggal dalam sistem pendidikan formal.
Konsep Sekolah Rakyat telah ada sejak era awal kemerdekaan Indonesia dan kini kembali dihidupkan sebagai bagian dari upaya mengentaskan ketimpangan pendidikan di berbagai wilayah, termasuk di daerah-daerah pelosok.
Konsep dan Sejarah Sekolah Rakyat
Dikutip dari berbagai sumber, termasuk laman resmi Kementerian Sosial dan organisasi masyarakat sipil, Sekolah Rakyat bukanlah lembaga formal seperti sekolah negeri atau swasta pada umumnya.
Sebaliknya, SR adalah ruang belajar berbasis komunitas yang fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
Materi yang diajarkan bisa berupa pengetahuan dasar seperti baca tulis, berhitung (calistung), hingga pendidikan karakter, keterampilan hidup (life skills), bahkan kewirausahaan.
Konsep ini sempat populer pada masa awal kemerdekaan sebagai bagian dari upaya mencerdaskan bangsa, sebelum sistem pendidikan nasional terbentuk utuh.
Kini, sejumlah organisasi dan lembaga, termasuk Kemensos, kembali menggagas pendirian Sekolah Rakyat dalam rangka mendorong pembangunan manusia.
Tujuan Pendirian Sekolah Rakyat
Tujuan utama dari pendirian Sekolah Rakyat adalah untuk menjangkau kelompok rentan yang kesulitan mengakses pendidikan formal.
Sekolah Rakyat menjadi solusi atas keterbatasan akses, biaya, dan kualitas pendidikan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Beberapa tujuan spesifik dari Sekolah Rakyat antara lain:
- Meningkatkan literasi dasar: Memberikan pengajaran membaca, menulis, dan berhitung bagi anak-anak maupun orang dewasa yang belum menguasainya.
- Menumbuhkan kepercayaan diri dan kemandirian: Melalui pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman dan praktik langsung.
- Mencegah anak putus sekolah: Dengan memberikan wadah alternatif bagi anak-anak yang keluar dari sekolah formal karena alasan ekonomi atau sosial.
Mendorong pemberdayaan masyarakat: Sekolah Rakyat juga berperan dalam membangun kesadaran kritis warga terhadap hak-hak mereka, serta meningkatkan partisipasi dalam pembangunan lokal.
(*)
Serba-Serbi Sekolah Rakyat di Solo Raya: Technopark Sragen Alami Kerusakan hingga Isu Kesurupan |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat di Wonogiri Ditargetkan Mulai Beroperasi pada Juli 2026, Kenapa Masih Lama? |
![]() |
---|
Kemensos Bakal ke Sukoharjo, Cek 4,5 Hektare Tanah untuk Pembangunan Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Bupati Etik Sudah Ajukan Tanah 4,5 Hektare Buat Sekolah Rakyat di Sukoharjo, Kini Tunggu Verifikasi |
![]() |
---|
Update Sekolah Rakyat: Pusat Minta Lahan 5 Hektare, tapi Pemkot Solo Hanya Bisa Sediakan 0,5 Hektare |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.