Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ramai di Malang, Pemdes Keluarkan SE Warga untuk Mengungsi, Ada Acara Sound Horeg

Di Malang, ada desa yang sampai mengeluarkan imbauan warga agar mengungsi untuk digelarnya acara sound horeg.

TribunSolo.com/Tri Widodo
ILUSTRASI. Sound horeg yang dipasang di depan kawasan ruko Adi Soemarmo Boyolali. Di Malang sampai ada imbauan warga untuk mengungsi karena ada acara sound horeg. 

Ary mengatakan, pembiayaan acara ini juga bukan dari desa. 

Namun, masyarakat secara mandiri mengumpulkan dana. 

"Pembiayaan kegiatan ini sepenuhnya dibiayai secara swadaya oleh masyarakat, bukan dari dana pemerintah,” lanjutnya.

Ary memastikan, surat edaran itu dikeluarkan bukan karena ada konflik, melainkan sebagai tindakan preventif.

“Saat kami presentasi ke kepolisian, kami tegaskan bahwa surat edaran ini bentuk antisipasi dari desa" kata Ary. 

"Masyarakat pun mendukung penuh kegiatan ini,” tegasnya.

“Malahan di RT 28 itu ada yang mengeluarkan kontingen pakai mobil hias. Itu sebagai bukti bahwa panitia tidak memaksa warga harus menggunakan sound horeg,” sambungnya.

Warga juga tidak mempersoalkan ini, mereka rela mengungsi untuk mendukung kelancaran acara. 

Ini terutama warga yang dilewati sound horeg

“Dari warga yang riskan, sudah mengungsi ke tempat saudara atau ke tetangga yang rumahnya tidak di tepi jalan,” pungkasnya.

Sejarah Sound Horeg

Sound Horeg adalah kegiatan memakai sound sistem denga suara yang menggelegar. 

Ini menjadi ciri khas hiburan masyarakat di berbagai wilayah Jawa, khususnya di Jawa Timur dan sekitarnya.

Istilah "horeg" disebut berasal dari bahasa Jawa yang berarti bergetar. 

Suara yang dikeluarkan sound horeg biasanya berupa dentuman suara bass yang kuat hingga membuat kaca rumah sampai bergetar. 

Sumber: Surya Malang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved