5 Fakta Baru Kasus Kematian Diplomat Kemlu di Kos, Ada Kejanggalan saat di Rooftop Gedung Kemlu
Ponsel diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tersebut hingga kini belum juga ditemukan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TRIBUNSOLO.COM - Sejumlah fakta baru terungkap dari kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39), yang ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Seperti diketahui hingga kini belum juga terungkap penyebab meninggalnya ADP.
Baca juga: Sudah 2 Minggu Lebih Tewasnya Diplomat Kemlu di Kos, Ponsel Korban hingga Kini Belum Ditemukan
Setelah 2 minggu lebih ditemukan meninggal sejumlah fakta pun mulai terungkap.
Dilansir dari Kompas.com, berikut 3 fakta terbarunya.
1.Ponsel Korban hingga Kini Belum Ditemukan
Ponsel diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tersebut hingga kini belum juga ditemukan.
Hal ini diungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya, Kamis (24/7/2025).
Meski demikian, hal itu menurut Ade Ary bukan berarti polisi menemukan hambatan dalam proses penyelidikan kasus kematian sang diplomat.
“Tadi kami sampaikan, kami tidak menemui hambatan dalam proses ini,” tegas dia dilansir dari Kompas.com.
Diketahui saat kejadian ditemukan meninggal, ditemukan gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian milik korban.
Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi kini menjabat sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Tugas utama Ade Ary adalah mengelola komunikasi publik dan hubungan dengan media.
Ia mengajak media untuk bekerja sama demi pelayanan optimal kepada masyarakat.
Selain itu, ia aktif menangani sejumlah kasus dan memberikan keterangan kepada publik seperti kasus pembakaran mobil polisi dan hilangnya ponsel diplomat Kemlu.

Barang Bukti Digital Lain Sudah Disita
Sementara itu, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mohammad Choirul Anam juga membenarkan bahwa polisi belum menemukan ponsel milik ADP.
Hal tersebut diketahui setelah Anam bersama tim Kompolnas menyambangi Polda Metro Jaya pada Selasa (22/7/2025) untuk meminta penjelasan tentang kematian ADP.
“Kemarin kami juga mendapat penjelasan sebenarnya soal HP (handphone). HP ini memang belum diketemukan. Oleh karenanya memang masih ada PR soal jejak digital itu,” ujar Anam di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (25/7/2025).
Menurut Anam, jejak digital merupakan satu hal yang penting untuk mengungkap konstruksi peristiwa sebelum ADP tewas.
“Tapi apakah ini menentukan soal penyebab kematian? Saya kira penyebab kematiannya tidak di situ,” tegas dia.
“Kalau pertanyaan besar dalam konteks pidana, bagaimana penyebab kematian yang paling penting hasil otopsi, ya otopsi yang mendalam itu,” tambah dia.
Meski begitu, Anam memastikan polisi telah menyita beberapa barang bukti digital lain dalam penyelidikan ini.
“Dengan rekam jejak digital yang lain, termasuk dari laptop itu dan beberapa benda digital yang lainnya, saya kira sudah cukup terang (konstruksi peristiwanya). Tinggal penyebab kematiannya saja dengan otopsi,” ucap dia.
2. Sempat Berada di Rooftop Gedung Kemlu
Polda Metro Jaya mengungkap fakta terbaru terkait kasus kematian seorang
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan, berdasarkan rekaman CCTV, korban sempat berada di area rooftop Gedung Kemlu beberapa jam sebelum ditemukan tewas.
"Diduga pada 7 Juli 2025 pukul 21.43 sampai pukul 23.09 atau sekitar 1 jam 26 menit diduga korban berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemlu," kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Kamis (24/7/2025).
Dalam rekaman tersebut, korban terlihat membawa tas punggung dan tas belanja saat naik ke rooftop.
Namun, saat turun, kedua tas tersebut sudah tidak terlihat dibawa korban.

3. Pihak Keluarga Belum Dapatkan Informasi Resmi
Terkait informasi ini, pihak keluarga mengaku belum mendapatkan informasi secara resmi dari kepolisian.
"Sampai saat ini kami dari keluarga belum terinfokan secara resmi dari pihak berwajib," ujar kakak ipar ADP, Meta Bagus saat dihubungi Jumat (25/7/2025).
Lanjut Bagus, pihak keluarga menyerahkan secara penuh kasus yang menimpa ADP kepada Polisi.
"Kami percaya bahwa pihak berwajib akan menjalankan kaidah-kaidah pekerjaannya dengan baik secara transparan dan akuntabel," ujar dia.
Ia juga meminta kepada masyarakat untuk mendoakan mendiang ADP serta mengenang almarhum sebagai sosok yang ceria, senang membantu orang, dan pahlawan bagi keluarga.
"Kita berharap kepada masyarakat untuk selalu mendoakan almarhum dan keluarganya. Serta melihat Daru sebagai sosok yang ceria, amat ringan tangan dalam membantu orang. Pahlawan bagi keluarga dan orang2 di sekitarnya," pungkasnya.
Diplomat ADP tak hanya terekam sempat naik ke rooftop kantor Kemlu.
4. Belanja di Pusat Perbelanjaan
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Choirul Anam menyampaikan bahwa ADP juga sempat melakukan sejumlah aktivitas di pusat perbelanjaan di Jakarta, yang kini turut ditelusuri sebagai bagian dari rekam jejak korban sebelum kematian.
“Spot berikutnya adalah pusat perbelanjaan. Aktivitasnya di sana, termasuk dengan siapa, juga ada dalam rekam jejak digital,” ujar Anam, Rabu (23/7/2025).
5. Polisi Dalami Latar Belakang Psikologis
Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk mendalami kondisi psikologis dan latar belakang Arya Daru Pangayunan.
Apsifor adalah organisasi profesional yang mewadahi para psikolog dan ilmuwan yang berkecimpung dalam bidang psikologi forensik di Indonesia.
Upaya mendalami latar belakang psikologis juga dilakukan melalui audiensi dengan pihak kementerian/lembaga (K/L) guna melengkapi fakta peristiwa.
Di antaranya Kementerian Koordinator Bidang Polkam (Politik dan Keamanan), Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM).
“Audiensi juga dilakukan penyelidik bersama Kementerian Koordinator Bidang Polkam (Politik dan Keamanan) serta melibatkan tim ahli dari psikologi forensik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).
Kombes Ade Ary tidak menerangkan apa yang dibahas dengan Kemenko Polkam dan dua lembaga tersebut.
“Yang pasti penyelidik melakukan pendalaman terhadap latar belakang korban,” imbuhnya.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki kasus kematian diplomat Arya Daru.
“Kami tetap berkomitmen akan mengungkap kasus ini secara terang benderang, transparan, sebagai wujud komitmen dari Polda Metro Jaya untuk melaksanakan tugas secara profesional dan proporsional,” tegas dia.
Diplomat Kemlu Tewas
Diketahui, diplomat Kemlu berinisial ADP ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di atas kasur. Kepalanya terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru.
Dari hasil olah TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian milik korban.
Selain itu, turut ditemukan obat sakit kepala dan obat lambung, meskipun belum dipastikan kaitannya dengan penyebab kematian.
Penyidik juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.
Namun, hingga kini polisi masih menyelidiki apakah lakban tersebut dipasang oleh korban sendiri atau oleh orang lain.
Kompolnas Sebut Ada Memar di Wajah Diplomat yang Ditemukan Tewas di Kosannya, Korban Tewas Dibunuh? |
![]() |
---|
Terungkap Penyebab Bergesernya CCTV Indekos Tewasnya Diplomat Kemlu, Ternyata Permintaan Istrinya |
![]() |
---|
Mengintip Isi Tas Diplomat Kemlu yang Ditinggal di Rooftop Kantornya Sebelum Tewas, Ada Rekam Medis |
![]() |
---|
Fakta Baru Kematian Diplomat Kemlu: Misteri Tas Korban Ketemu, Terungkap Lokasi Pembelian Lakban |
![]() |
---|
Sudah 2 Minggu Lebih Tewasnya Diplomat Kemlu di Kos, Ponsel Korban hingga Kini Belum Ditemukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.