Kategori Orang Miskin di RI Menurut BPS : Pengeluaran di Bawah Rp20.305 per hari
Badan Pusat Statistik (BPS) menetapkan batas terbaru garis kemiskinan nasional sebesar Rp 609.160 per kapita per bulan, begini penjelasannya.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Per Maret 2025, jumlah penduduk miskin ekstrem di Indonesia tercatat sebanyak 2,38 juta orang, turun 40.000 orang dari periode September 2024.
Sementara jumlah total penduduk miskin secara umum berkurang sebesar 210.000 orang menjadi 23,85 juta jiwa.
Baca juga: 5 Kecamatan di Solo Jateng yang Memiliki Jumlah Masjid dan Mushola Terbanyak
Meski Bank Dunia telah memperbarui standar kemiskinan ekstrem menjadi US$ 3,00 per kapita per hari (sekitar Rp 48.000), BPS belum mengadopsinya secara resmi.
“Sampai saat ini memang kita belum secara resmi mengadopsi batas US$ 3,00 tersebut sebagai garis kemiskinan ekstrem nasional,” kata Ateng.
Penghitungan kemiskinan saat ini juga merujuk pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 yang ditandatangani pada 27 Maret 2025 dan berlaku hingga akhir 2029.
Aturan ini menugaskan BPS untuk menyelenggarakan survei serta menghitung capaian pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.
“Inpres 8 ini menugaskan BPS untuk menyelenggarakan survei juga menghitung capaian pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem,” tambah Ateng.
9,03 Persen Penduduk RI Masih Miskin
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan signifikan angka kemiskinan di Indonesia pada Maret 2025.
Tingkat kemiskinan nasional kini berada di angka 8,47 persen, atau setara dengan 23,85 juta orang dari total populasi. Angka ini disebut sebagai yang terendah dalam dua dekade terakhir.
“Angka kemiskinan di tahun 2025 ini merupakan yang terendah selama dua dekade terakhir,” ujar Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (25/7/2025).
Sejak Februari 2005, jumlah penduduk miskin di Indonesia telah mengalami penurunan signifikan, dari 35,10 juta jiwa (17,75 persen) menjadi 23,85 juta jiwa (8,47 persen) per Maret 2025.
Kemiskinan Kota Naik, Desa Turun
Meski secara nasional menurun, Ateng menjelaskan bahwa ada dinamika berbeda antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Tingkat kemiskinan di perkotaan tercatat naik tipis menjadi 6,73 persen dari sebelumnya 6,66 persen pada September 2024. Sementara di perdesaan justru turun dari 11,34 persen menjadi 11,03 persen.
Angka Kemiskinan di Sukoharjo Turun 6,83 Persen! Pemkab Apresiasi Perusahaan Lewat TJSLP Award 2025 |
![]() |
---|
Wabup Klaten Benny Minta Program Penanganan Kemiskinan Terfokus, Supaya Bisa Berkurang Signifikan |
![]() |
---|
Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi Jateng vs Realita : Pabrik Baru di Karanganyar Tak Serap Tenaga Kerja |
![]() |
---|
Ironi Naiknya Pertumbuhan Ekonomi Jateng, Buruh Karanganyar : Daya Beli Rendah, PHK Masih Menghantui |
![]() |
---|
7 Kabupaten/Kota di Solo Raya dengan Konsumsi Durian Terbanyak, Surakarta Ternyata Cukup Rendah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.