UMKM Batik Manis Solo

Batik Manis Solo Jualan Pakai Metode Getok Tular, Pemilik Akui Tak Paham Pemasaran Online

Sardi mengatakan bahwa mencetak kain batik seragam sekolah dimulai dari menggambar pola atau motif batik sesuai yang dipesan.

TRIBUNSOLO.COM/Andreas Chris
UMKM SOLO - Proses pembuatan kain batik seragam sekolah dari kain polos hingga sudah tercetak motif batik. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Aturan siswa sekolah untuk mengenakan seragam batik menjadi peluang usaha bagi produsen batik seperti Sardi (59) warga Solo.

Sejak tahun 2015, Sardi mulai banting setir yang sebelumnya mencetak batik santai seperti daster dan kaos.

Kini ia fokus untuk memproduksi batik seragam sekolah.

Ternyata keputusan tersebut membuahkan hasil hingga Sardi akhirnya bisa menyewa bangunan untuk dijadikan pabrik batik hingga mempekerjakan belasan pegawai.

Baca juga: Batik Manis Solo, UMKM Produsen Batik Seragam Sekolah: Dari Hobi Melihat Motif Batik Bisa Jadi Cuan

Sardi menuturkan bahwa memproduksi batik seragam sekolah tak berbeda jauh dengan mencetak batik-batik lainnya.

Apalagi Sardi menggunakan metode batik printing. Dimana metode tersebut mempermudah dan mempercepat proses produksi.

Lantas bagaimana proses mencetak kain batik seragam sekolah mulai dari kain putih polos?

Sardi mengatakan bahwa mencetak kain batik seragam sekolah dimulai dari menggambar pola atau motif batik sesuai yang dipesan.

Gambar atau desain motif batik tersebut kemudian dicetak di screen sablon atau kertas transfer sebelum digunakan untuk membentuk pola di atas kain.

Kemudian, kertas bermotif batik seragam sekolah tersebut ditempelkan di kain rayon yang disiapkan untuk selanjutnya dipanaskan agar tinta menempel di kain tersebut.

Sardi menjelaskan proses pencetakan pola atau motif batik di atas kain tersebut membutuhkan waktu karena dikerjakan secara manual tergantung seberapa panjang kain yang akan diproses.

Baca juga: Jatuh Bangun UMKM Batik Manis Solo, Modal hingga Tenaga Kerja Jadi Kendala Kembangkan Bisnis

"Kalau pengerjaan sebenarnya, hari pertama kita print (pola) batiknya. Misal 500 meter selesai 2 hari," kata Sardi.

Proses selanjutnya adalah perendaman dalam larutan kimia yang telah digodog dengan suhu tertentu untuk mengunci pola motif batik maupun warna yang diterapkan pada kain tersebut.

Selanjutnya, kain yang telah tercetak motif batik tersebut akan dilakukan proses finishing berupa pengeringan.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved