Ibu dan Anak di Sragen Penderita Tumor
Kisah Trenyuh Poniyem dan Cahaya, Ibu Anak di Sragen yang Sama-sama Berjuang Lawan Tumor
Poniyem (47) dan putri kecilnya, Cahaya (12), tengah melawan penyakit tumor, yang tumbuh di wajah dan tangan mereka.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kisah menyentuh hati datang dari ibu dan anak warga Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.
Keduanya yakni Poniyem (47) dan putri kecilnya, Cahaya (12).
Kini keduanya tengah melawan penyakit tumor, yang tumbuh di wajah dan tangan mereka.
Tumor tumbuh di mata Poniyem, yang kini sudah mengecil usai dioperasi.
Selain di mata, tumor juga terus tumbuh pada tangan Poniyem.
Sementara, pada sang putri, tumor telah membesar dan hampir menutupi wajah Cahaya.
Rambut panjang Cahaya terpaksa dipotong, lantaran baru saja menjalani operasi.
Meski begitu, Cahaya terlihat sehat dan dapat beraktivitas normal seperti anak-anak yang lainnya.

Poniyem mengatakan ia dan anaknya sudah mengidap tumor sejak kecil.
"Kalau anak saya, dari lahir sudah ada kelainan, saat lahir, dokter disini bilang, kalau ada kelainan, dan harus cepat-cepat diperiksakan ke Rumah Sakit Moewardi Solo," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (29/7/2025).
"Saya juga sakit dari kecil, tapi belum besar, semakin bertambah usia, semakin besar," tambahnya.
Lanjut Poniyem dimungkinkan penyakit tumor yang putrinya idap karena faktor keturunan.
Dimana, Cahaya merupakan anak kedua Poniyem, yang mana anak pertamanya juga mengidap tumor.
"Anak pertama juga mengidap tumor, tapi sudah meninggal, beberapa hari setelah lahir, nggak ada," singkatnya.
Baca juga: Ini Perbedaan Bintitan dengan Tumor Kelopak Mata dan Cara Mendeteksi Dini Keduanya!
Beberapa Jenis Tumor Bisa Diturunkan ke Keturunan
Pertanyaan mengenai apakah tumor bisa diturunkan ke keturunan kerap muncul di tengah masyarakat.
Jawabannya, tumor memang tidak selalu bersifat genetik, namun dalam beberapa kasus tertentu, risiko terjadinya tumor atau kanker dapat diturunkan dalam keluarga.
Tumor terbagi menjadi dua kategori besar, yakni tumor jinak (non-kanker) dan tumor ganas (kanker).
Tumor jinak umumnya tidak berbahaya dan jarang bersifat genetik. Namun, untuk tumor ganas atau kanker, beberapa jenisnya dapat berkaitan dengan faktor keturunan.
Beberapa jenis kanker memiliki kaitan dengan mutasi genetik yang diwariskan dari orang tua ke anak.
Jika salah satu atau kedua orang tua membawa gen yang bermutasi, maka anak memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami jenis kanker tertentu.
Contoh paling dikenal dari mutasi genetik yang dapat diturunkan adalah mutasi gen BRCA1 dan BRCA2, yang meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium.
Selain itu, Lynch Syndrome juga dikenal dapat meningkatkan risiko kanker usus besar dan organ lainnya.
Ada pula Li-Fraumeni Syndrome, kondisi genetik langka yang bisa menyebabkan berbagai jenis kanker pada usia muda.
Namun demikian, para ahli mengingatkan bahwa sebagian besar kasus kanker atau tumor bukan karena keturunan.
Diperkirakan hanya 5-10 persen dari seluruh kasus kanker disebabkan oleh faktor genetik.
Sisanya, terjadi karena faktor lingkungan, gaya hidup tidak sehat, paparan zat karsinogenik, serta mutasi genetik spontan.
Sebagai upaya pencegahan, masyarakat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, menghindari rokok dan alkohol, menjaga pola makan, serta rutin memeriksakan diri.
Bila memiliki riwayat keluarga dengan tumor ganas, konsultasi ke dokter spesialis genetika atau onkologi bisa membantu mengetahui risiko dan langkah pencegahan lebih lanjut.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.