Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Usai PSI Kongres di Solo, PDIP Gelar Bimtek di Bali, Puan Minta Kader Kerja Keras Dekati Anak Muda

Tepat 10 hari setelah Kongres PSI, PDI Perjuangan (PDIP) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi anggota legislatif PDIP di Bali.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com / Zharfan Muhana
PUAN DI KLATEN - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani saat mengunjungi Dusun Pagerjurang, Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Selasa (30/1/2024). Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sekaligus Ketua DPP PDIP Bidang Politik, Puan Maharani, mengingatkan para kader PDIP untuk kembali memperkuat kedekatan dengan wong cilik dan generasi muda. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) baru saja menggelar kongres di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Minggu (20/7/2025).

Kongres PSI itu pun menjadi magnet politik nasional. 

Selain dihadiri ribuan kader dan simpatisan, sejumlah tokoh penting dari pemerintahan dan partai politik turut hadir sebagai tamu VVIP.

Baca juga: Bahas Vonis Hasto, Ribka Tjiptaning Tuding Ada Skenario Lemahkan PDIP dan Menyasar Megawati

Kehadiran Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan utama.

Adapun agenda Kongres PSI selama dua hari di Solo adalah pemilihan Ketua Umum dan juga konsolidasi kader partai.

Tepat 10 hari setelah Kongres PSI, PDI Perjuangan (PDIP) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi anggota legislatif PDIP di Bali Beach Convention Center, Denpasar, Bali, Rabu (30/7/2025).

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sekaligus Ketua DPP PDIP Bidang Politik, Puan Maharani, mengingatkan para kader PDIP untuk kembali memperkuat kedekatan dengan wong cilik dan generasi muda.

Pesan tersebut disampaikan Puan dalam pembukaan acara Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi anggota legislatif PDIP di Bali Beach Convention Center, Denpasar, Bali, Rabu (30/7/2025).

Baca juga: Rekam Jejak Hasto Kristiyanto Dalam Kasus Suap Harun Masiku, Sekjen PDIP Divonis 3,5 Tahun Penjara

“Pada masa lalu PDI Perjuangan selalu identik dengan partai wong cilik dan partai anak muda; bagaimana ke depan? Kita harus dapat melakukan kerja-kerja politik yang nyata untuk tetap eksis sebagai partainya rakyat kecil dan anak muda,” ujar Puan dalam sambutannya.

Ia menegaskan bahwa kerja politik saat ini tidak bisa lagi hanya mengandalkan simbol atau retorika semata.

“Kita tidak cukup lagi hanya bermodalkan teriak-teriak: ‘Merdeka!’, lalu rakyat akan memilih PDI Perjuangan. Kita harus punya kerja politik di setiap tingkatan dan komunitas, dengan cara-cara yang sesuai dengan zaman, lingkungan, dan budaya,” tegasnya.

Puan juga menekankan bahwa kekuatan utama PDIP bukan sekadar jumlah kursi di legislatif maupun jabatan di eksekutif, tetapi soliditas internal partai.

Baca juga: Jelang Putusan Kasus Hasto PDIP, Kuasa Hukum Senggol Kriminalisasi Tom Lembong

“Solid dalam visi, struktur, dan kerja politik bersama rakyat. Kita harus punya arah perjuangan yang jelas dan organisasi yang kuat. Itulah kekuatan kita,” katanya.

Ia pun mendorong para kader untuk melakukan otokritik secara terbuka demi memperbaiki kinerja partai.

“Sebelum mengkritik pihak luar, kita harus berani melakukan koreksi ke dalam.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved