Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kader PDIP Solo Pindah ke PSI

BREAKING NEWS - 3 Mantan Kader PDIP Solo Resmi Gabung PSI

Sejumlah eks kader PDIP Solo menyeberang menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

|
TribunSolo.com/ Zharfan Muhana
PSI - Bendera PSI dengan logo baru terpasang di Jalan Jogja-Solo beberapa waktu lalu. Sejumlah eks kader PDIP Solo menyebrang menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sebagai informasi, bahkan ketiga sosok tersebut pernah menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo saat masih menjadi kader partai berlambang banteng. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Sejumlah eks kader PDIP Solo menyeberang menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sebagai informasi, bahkan ketiga sosok tersebut pernah menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo saat masih menjadi kader partai berlambang banteng.

Tak hanya pernah menjadi anggota DPRD Solo, bahkan dua di antaranya juga sempat mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil wali kota Solo melalui penjaringan terbuka yang dilakukan oleh DPC PDIP Solo di tahun 2024 silam.

Tiga sosok tersebut antara lain Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi, dan Wawanto.

Kabar menyeberangnya eks tiga legislator dari partai Banteng ke partai Gajah tersebut dibenarkan oleh Ketua DPW PSI Jawa Tengah (Jateng), Antonius Yoga Prabowo.

“Iya benar, kita ketambahan tiga anggota baru yang merupakan tokoh Solo. Mas Ginda, Pak Wawanto, dan Mbak Dyah, semuanya mantan anggota DPRD Solo yang sudah lama berkiprah memajukan kota ini lewat kursi wakil rakyat,” terang Yoga, Minggu (10/8/2025).

KADER BARU PSI - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jateng, Antonius Yoga Prabowo saat ditemui beberapa waktu lalu. Sejumlah eks kader PDIP Solo menyebrang menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
KADER BARU PSI - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jateng, Antonius Yoga Prabowo saat ditemui beberapa waktu lalu. Sejumlah eks kader PDIP Solo menyebrang menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI). (TribunSolo.com/ Zharfan Muhana)

Yoga tak memungkiri, bergabungnya tiga tokoh akan menambah kekuatan PSI Solo untuk bisa berkata banyak di kancah perpolitikan kota Bengawan.

“Tentu ini sangat membanggakan. Kami mendapat tiga petarung yang siap memajukan PSI di Kota Solo. Pengalaman dan jaringan mereka akan memperkuat barisan kami,” lanjutnya.

Yoga menjelaskan bahwa ketiga orang tersebut mendaftarkan diri sebagai kader dalam kurun waktu berbeda.

Ginda disebut Yoga telah mendaftarkan diri sebagai kader PSI jauh sebelum Kongres partai digelar di Solo tengah bulan Juli lalu.

Sementara untuk Dyah dan Wawanto disebut Yoga mendaftarkan diri melalui website resmi PSI pada Jumat (8/8/2025) sore kemarin.

“Mungkin ini efek kongres kemarin. Banyak tokoh, relawan, bahkan masyarakat umum yang tertarik masuk PSI. Dan ini bukan yang terakhir. Masih ada tokoh Solo lain yang akan menyusul, tetapi identitasnya belum bisa dipublikasikan karena menunggu kesiapan mereka,” jelas Yoga.

Baca juga: Pemilihan Ketum PSI Disindir PDIP Sepak Bola Gajah, Jokowi: E-Voting Patut Diacungi Jempol

Meski telah mendaftarkan diri sebagai kader, Yoga menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu kelengkapan data administrasi yakni berupa surat bukti pengunduran diri ketiga tokoh tersebut dari partai sebelumnya.

“Kami tidak ingin ke depan muncul gesekan antar partai di Solo. Maka, kami minta kelengkapan administrasi, termasuk surat pengunduran diri, bisa segera dikirimkan ke DPC PSI,” urai dia.

Disinggung alasan ketiga orang tersebut mendaftarkan diri sebagai kader PSI, Yoga menegaskan bahwa dirinya kurang mengetahui secara detail. 

Namun Yoga berpendapat bahwa ketiganya merasa memiliki kesamaan visi dan misi dengan partainya yang bergerak di bidang kepemudaan dan pembaharuan politik.

“PSI ini kan partai kader muda, mungkin mereka lebih cocok ketika ngobrol soal isu-isu itu. Ada semangat yang sama untuk mendorong politik yang bersih dan progresif,” imbuh Yoga.

Ketiganya pun disebut Yoga berpeluang untuk bisa masuk menjadi jajaran pengurus baik di DPD PSI Solo atau bahkan DPW PSI Jateng.

“Kami berencana memasukkan mereka dalam struktur ke depan, baik di DPW maupun di DPD. Tapi tentu saja melalui mekanisme yang berlaku. Saat ini tim formatur sudah terbentuk, jadi kalau ada pergantian atau pembentukan struktur, kami sudah siap. Tinggal menunggu petunjuk dari DPP,” kata dia.

Yoga menjelaskan dengan bergabungnya tiga mantan anggota DPRD Solo menjadi kader PSI membuat partai yang telah resmi berganti logo tersebut lebih optimis menjadi salah satu partai yang akan dilirik masyarakat Kota Bengawan.

“Kami optimistis, dengan tambahan tiga tokoh ini, PSI akan semakin didengar dan dilirik masyarakat Solo,” pungkas Yoga.

Logo Baru PSI

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi memperkenalkan logo barunya yang menampilkan gambar gajah dengan kepala berwarna merah dan tubuh berwarna hitam.

Perubahan ini diumumkan sebagai bagian dari upaya penyegaran identitas partai sekaligus mempertegas nilai-nilai yang ingin diusung ke depan.

Pelaksana Tugas Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menjelaskan pemilihan gajah sebagai simbol utama bukan tanpa alasan.

Menurutnya, gajah melambangkan kekuatan, kesetiaan, kemakmuran, pengetahuan, dan kebijaksanaan, karakter yang diharapkan melekat pada setiap kader PSI.

Dari sisi warna, kepala gajah yang berwarna merah, termasuk belalai yang mengarah ke atas, dimaknai sebagai simbol optimisme, keberanian bermimpi, serta semangat untuk bertindak nyata demi kemajuan bangsa.

Sementara tubuh dan kaki berwarna hitam melambangkan kesetiaan dan solidaritas sebagai fondasi perjuangan partai.

Pengamat politik menilai, penggunaan warna merah dan hitam dalam logo ini memberi kesan kedekatan PSI dengan Presiden Joko Widodo, sekaligus berpotensi menarik simpati pemilih basis PDI Perjuangan.

Desain huruf “P” yang lebih terbuka juga dianggap sebagai sinyal pendekatan politik yang lebih inklusif.

Pihak PSI menegaskan, meski warna merah dipertahankan sebagai kontinuitas dari logo lama bergambar bunga mawar, maknanya kini diperluas menjadi representasi semangat besar untuk meraih cita-cita besar.

Dengan logo baru ini, PSI berharap dapat membawa energi dan identitas segar dalam kancah politik nasional, sekaligus menguatkan pesan solidaritas dan optimisme yang menjadi ciri khas partai.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved