Puan Maharani Tanggapi 3 Kader PDIP Solo yang Gabung PSI: Kalau Sudah Tidak Berkeinginan Monggo Saja

TRIBUNSOLO.COM - Tiga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Solo kini memutuskan untuk melompat ke partai lain dengan bergabung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Diketahui ketiganya adalah Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi, dan Wawanto.

Baca juga: Tanggapi 3 Kader PDIP Solo Membelot ke PSI, FX Rudy : Mereka Bermasalah Semua

Menariknya ketiganya merupakan mantan anggota DPRD Solo Fraksi PDI-P.

Terkait hal ini, Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani mengaku tidak mempermasalahkan keputusan ketiganya untuk bergabung dengan partai berlambang gajah itu.

"Kalau kemudian seseorang, atau tiga orang, atau berapa orang kemudian sudah tidak berkeinginan untuk ada di dalam PDI-P, monggo saja," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/8/2025) dilansir dari Kompas.com.

Puan kemudian tidak menanggapi pertanyaan lain soal tiga kader PDI-P yang bergabung PSI karena sedang menyambut kunjungan Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegara.

Puan Maharani menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Ketua DPR RI) untuk masa jabatan 2024–2029, setelah terpilih kembali dalam Rapat Paripurna yang digelar pada 1 Oktober 2024.

Puan Maharani adalah politisi senior PDI-P, telah menempuh karier legislatif dan eksekutif sejak 2009.

Ia menjadi figur bersejarah sebagai perempuan pertama yang memimpin DPR, dan kini kembali dipercaya memimpin DPR dalam periode kedua.

Latar belakang keluarganya yang sarat politik menjadikannya sosok berpengaruh dalam lanskap politik nasional.

Tanggapan FX Rudy

Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menanggapi adanya tiga kader partainya yang membelot ke PSI.

Ditemui di kediamannya, FX Rudy, sapaannya menegaskan bahwa hal seperti itu lumrah dalam dunia politik.

Namun mantan Wali Kota Solo tersebut menegaskan bahwa dirinya tak mempermasalahkan adanya kader PDIP yang membelot.

FX Rudy menambahkan bahwa kader-kader yang membelot tersebut bukan merupakan kader PDIP asli.