Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kader PDIP Solo Pindah ke PSI

Eks Kader PDIP Solo Merapat ke PSI, Ketua DPW Jateng : Akan Ada Tokoh Lain Menyusul

Tiga mantan anggota DPRD Solo yang sebelumnya berkiprah di PDIP resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

TribunSolo.com/Andreas Chris
BENDERA PSI - Ratusan bendera bertuliskan PSI Partai Super Tbk dan bergambar gajah merah hitam mulai terpasang di sepanjang jalan Letjen Suprapto, Solo, Minggu (13/7/2025). Sejumlah eks kader PDIP Solo menyebrang menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sebagai informasi, bahkan ketiga sosok tersebut pernah menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo saat masih menjadi kader partai berlambang banteng.. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Tiga mantan anggota DPRD Solo yang sebelumnya berkiprah di PDIP resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

Mereka adalah Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi, dan Wawanto.

Ketiganya pernah menjabat sebagai legislator saat masih menjadi kader partai berlambang banteng, bahkan dua di antaranya sempat mencalonkan diri sebagai bakal calon wakil wali kota Solo dalam penjaringan terbuka DPC PDIP Solo pada 2024 lalu.

Kabar kepindahan tersebut dibenarkan Ketua DPW PSI Jawa Tengah, Antonius Yoga Prabowo.

“Iya benar, kita ketambahan tiga anggota baru yang merupakan tokoh Solo. Mas Ginda, Pak Wawanto, dan Mbak Dyah, semuanya mantan anggota DPRD Solo yang sudah lama berkiprah memajukan kota ini lewat kursi wakil rakyat,” terang Yoga, Minggu (10/8/2025).

KADER BARU PSI - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jateng, Antonius Yoga Prabowo saat ditemui beberapa waktu lalu. Sejumlah eks kader PDIP Solo menyebrang menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
KADER BARU PSI - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jateng, Antonius Yoga Prabowo saat ditemui beberapa waktu lalu. Sejumlah eks kader PDIP Solo menyebrang menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI). (TribunSolo.com/ Zharfan Muhana)

Yoga mengakui kehadiran mereka akan memperkuat posisi PSI di Kota Bengawan.

“Tentu ini sangat membanggakan. Kami mendapat tiga petarung yang siap memajukan PSI di Kota Solo. Pengalaman dan jaringan mereka akan memperkuat barisan kami,” lanjutnya.

Menurut Yoga, proses pendaftaran ketiga tokoh ini dilakukan di waktu berbeda. Ginda telah mendaftar sebelum Kongres PSI di Solo pertengahan Juli, sementara Dyah dan Wawanto mendaftar lewat website resmi PSI pada Jumat (8/8/2025) sore.

“Mungkin ini efek kongres kemarin. Banyak tokoh, relawan, bahkan masyarakat umum yang tertarik masuk PSI. Dan ini bukan yang terakhir. Masih ada tokoh Solo lain yang akan menyusul, tetapi identitasnya belum bisa dipublikasikan karena menunggu kesiapan mereka,” jelas Yoga.

Baca juga: Tiga eks Kader PDIP Solo Berbelok Arah ke PSI, Berpeluang Langsung Masuk Struktur Pengurus

Meski sudah mendaftar, kelengkapan administrasi seperti surat pengunduran diri dari partai sebelumnya masih ditunggu.

“Kami tidak ingin ke depan muncul gesekan antarpartai di Solo. Maka, kami minta kelengkapan administrasi, termasuk surat pengunduran diri, bisa segera dikirimkan ke DPC PSI,” urai dia.

Terkait alasan bergabungnya tiga eks kader PDIP itu, Yoga mengaku tidak tahu detailnya, namun menilai ada kesamaan visi dengan PSI.

“PSI ini kan partai kader muda, mungkin mereka lebih cocok ketika ngobrol soal isu-isu itu. Ada semangat yang sama untuk mendorong politik yang bersih dan progresif,” imbuh Yoga.

Ketiganya juga disebut berpeluang masuk jajaran pengurus di DPD PSI Solo maupun DPW PSI Jateng.

“Kami berencana memasukkan mereka dalam struktur ke depan, baik di DPW maupun di DPD. Tapi tentu saja melalui mekanisme yang berlaku. Saat ini tim formatur sudah terbentuk, jadi kalau ada pergantian atau pembentukan struktur, kami sudah siap. Tinggal menunggu petunjuk dari DPP,” kata dia.

Dengan tambahan tiga tokoh ini, Yoga semakin optimistis PSI akan dilirik masyarakat Solo.

“Kami optimistis, dengan tambahan tiga tokoh ini, PSI akan semakin didengar dan dilirik masyarakat Solo,” pungkasnya.

Logo Baru PSI

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi memperkenalkan logo barunya yang menampilkan gambar gajah dengan kepala berwarna merah dan tubuh berwarna hitam.

Perubahan ini diumumkan sebagai bagian dari upaya penyegaran identitas partai sekaligus mempertegas nilai-nilai yang ingin diusung ke depan.

Pelaksana Tugas Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menjelaskan pemilihan gajah sebagai simbol utama bukan tanpa alasan.

Menurutnya, gajah melambangkan kekuatan, kesetiaan, kemakmuran, pengetahuan, dan kebijaksanaan, karakter yang diharapkan melekat pada setiap kader PSI.

Dari sisi warna, kepala gajah yang berwarna merah, termasuk belalai yang mengarah ke atas, dimaknai sebagai simbol optimisme, keberanian bermimpi, serta semangat untuk bertindak nyata demi kemajuan bangsa.

Sementara tubuh dan kaki berwarna hitam melambangkan kesetiaan dan solidaritas sebagai fondasi perjuangan partai.

Pengamat politik menilai, penggunaan warna merah dan hitam dalam logo ini memberi kesan kedekatan PSI dengan Presiden Joko Widodo, sekaligus berpotensi menarik simpati pemilih basis PDI Perjuangan.

Desain huruf “P” yang lebih terbuka juga dianggap sebagai sinyal pendekatan politik yang lebih inklusif.

Pihak PSI menegaskan, meski warna merah dipertahankan sebagai kontinuitas dari logo lama bergambar bunga mawar, maknanya kini diperluas menjadi representasi semangat besar untuk meraih cita-cita besar.

Dengan logo baru ini, PSI berharap dapat membawa energi dan identitas segar dalam kancah politik nasional, sekaligus menguatkan pesan solidaritas dan optimisme yang menjadi ciri khas partai.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved