Kasus Leptospirosis di Klaten
Kasus Leptospirosis di Klaten, Terbanyak Terjadi di Wilayah Puskesmas Wedi
Kasus leptospirosis di Kabupaten Klaten mengalami lonjakan signifikan sepanjang 2025
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kasus leptospirosis di Kabupaten Klaten mengalami lonjakan signifikan sepanjang 2025, dengan wilayah kerja Puskesmas Wedi mencatat jumlah kasus tertinggi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten hingga 30 Juli 2025, tercatat 97 kasus leptospirosis dengan 18 kematian, melampaui total kasus 2024 yang hanya 37 kasus dengan 9 kematian.
Dari sebaran di 25 kecamatan kecuali Juwiring, Puskesmas Wedi menjadi kawasan dengan catatan kasus tertinggi, yaitu 14 kasus.
Mayoritas pasien adalah laki-laki (74 orang atau 76,29 persen) yang bekerja di sektor pertanian, terutama di sawah atau area persawahan.
"Sebagian besar (yang terjangkit) beraktivitas di sawah atau area persawahan, dengan pekerjaan sebagian besar sebagai petani/buruh tani," kata Kepala Dinkes Klaten Anggit Budiarto, Sabtu (9/8/2025).

Jika dilihat dari kelompok usia, kasus terbanyak terjadi pada usia dewasa 19–59 tahun sebanyak 61 orang (62,9 % ), disusul lansia usia ≥60 tahun sebanyak 36 orang (37,1 % ).
Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, menjelaskan bahwa penanganan di wilayah dengan kasus tinggi seperti Puskesmas Wedi telah dilakukan secara intensif.
"Lepto (sampai tgl 30 Juli 2025) sudah 97 kasus, dengan 18 kematian. Dibanding tahun 2024, total kasus ada 37 dengan 9 kematian," ujar Anggit.
Deteksi dini, penyediaan logistik, serta pemeriksaan RDT leptospirosis sudah tersedia.
Selain itu, dilakukan sosialisasi dan penyuluhan di berbagai media, termasuk podcast, siaran radio, dan media sosial.
Puskesmas Wedi bersama RSUD Bagas Waras dan Puskesmas Gantiwarno menjadi bagian dari lokus surveilans sentinel leptospirosis.
Dinkes juga meningkatkan kapasitas petugas kesehatan dan mendorong peran tempat praktik mandiri dokter serta klinik pratama untuk mengurangi praktik “doctor shopping” yang berpotensi menghambat diagnosis dini.
"Logistik dan pemeriksaan RDT (tes diagnostik cepat) leptospirosis sudah terpenuhi dan dilakukan," ucapnya.
Leptospirosis, Penyakit Mematikan yang Mengintai Usai Banjir
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.