Ia mengatakan, sejak 1968 ATMI Surakarta telah menghasilkan banyak alumni yang menduduki jabatan penting dalam dunia industrimaupun memiliki industri sendiri.
“Para alumni Politeknik ATMI-Kolese Mikael tidak hanya diakui kehebatannya dalam ketrampilan teknis mereka, tetapi juga disegani karena sikap, moralitas, dan integritas dalam cara bertindak mereka sehari-hari,” tulisnya.
Ia juga mengatakan bahwa sistem pendidikan kejuruan yang baik di Polilteknik ATMI Surakarta telah lama diakui oleh pemerintah, dunia industri, maupun masyarakat luas.
Berkembang
Sedangkan Wikipedia menyebutkan,Politeknik ATMI Surakarta telah berkembang menjadi institusi pendidikan tinggi yang mempunyai pengaruh cukup besar pada pendidikan profesional khususnya di bidang Teknik Mesin Industri (Teknik Manufaktur).
Sejak kunjungan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Prof Dr Ing Wardiman Djojonegoro pada tahun 1995, ATMI Kota Surakarta makin dilibatkan dalam pengembangan pendidikan kejuruan di Indonesia.
Informasi lain, Politeknik ATMI Surakarta adalah institusi pendidikan setingkat universitas di Indonesia yang pertama kali mendapat sertifikat penjaminan mutu ISO dalam bidang edukasi dan produksi.
Penjaminan mutu ISO 9001:2000 ini didapatkan sejak 21 September 2001, dan penerapannya selalu diaudit setiap tahun.
Wikpedia juga menjelaskan, Politeknik ATMI Surakarta memiliki tiga program studi, yakni Teknik Mesin Industri, Teknik Mekatronika, serta Teknik Perancangan Mekanik dan Mesin.
Selain berfokus pada pendidikan dan produksi, Politeknik ATMI juga aktif dalam pelatihan/ training, menjadi konsultan politeknik dan program-program lain seperti I-Cell (Business Incubator), Bizdec (consultancy), dan Solo Techno Park (teaching factory, training center).
Komentar Menristekdikti
Selama ini Politeknik ATMI Surakarta relatif sering dikunjungi pejabat tinggi, termasuk setingkat menteri.
Termasuk, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), M. Nasir, misalnya, yang melakukan kunjungan kerja ke sana, Maret tahun lalu.
Saat itu M Nasir didampingi Wali Kota Surakarta, FX Rudy Hadyatmoko, berkeliling dan melihat mesin-mesin karya anak bangsa, yang diharapkan mampu menjadi pendukung industri di Indonesia.
Ia merasa bangga dengan anak muda yang tidak mau kalah dalam mengembangkan teknik industri.