Perbolehkan Mahasiswa yang Tak Punya Uang Makan di Kantinnya, Mbok Jum Kerap Didatangi Alumni UNS

Penulis: Imam Saputro
Editor: Hanang Yuwono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbok Jum saat melayani pembeli di kantinnya di kawasan FIB UNS, Kamis (27/7/2017).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Berjualan sejak 1979 di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumiyati atau lebih dikenal dengan Mbok Jum sering mendapatkan bayaran utang dari pelanggannya yang sudah lama lulus.

Kadang jumlahnya mencapai jutaan.

"Kalau reuni itu sering pada ngasih uang, alasannya dulu pernah makan tapi belum bayar," katanya, Kamis(27/7/2017).

"Pernah ada yang memberi sampai Rp 3 juta," ujarnya.

Namun menurutnya, pemberian itu bentuk kepedulian mereka.

Baca: Kantin Mbok Jum di UNS Solo Mampu Bertahan 38 Tahun. Apa Rahasianya?

"Dahulu kan pas mereka kuliah sering saya "openi" istilahnya, jadi sekarang ngasi tambahan modal, alasannya bayar utang yang dahulu," jelas perempuan 66 tahun tersebut.

Mbok Jum mengaku selama berjualan bersikap luwes terhadap pelanggannya.

"Kalau tidak punya uang ya silakan makan dahulu gakpapa," katanya.

Mbok Jum mengaku hanya membuat masakan yang enak dan murah untuk bisa bertahan selama 38 tahun.

“Yang penting enak,dan murah, buat mahasiswa, ojo larang-larang (jangan terlalu mahal),” katanya.

Adapun, harga masakan yang dibanderol di Mbok Jum hanya berkisar 7 ribu sampai 8 ribu.

Di kantin Mbok Jum tersedia menu di antaranya pecel, gudeg sambel goreng, soto, nasi urap, aneka lauk dan minuman.

“Daripada di rumah, mending jualan , seneng liat anak-anak,” katanya.(*)

Berita Terkini