Seperti diketahui, janethes.com berisi tentang artikel tentang parenting, kehamilan hingga pendidikan ibu dan anak.
Terlebih dikhususkan untuk para orangtua milenial.
Dikutip TribunSolo.com dari laman janethes.com, terdapat sejumlah cara untuk menerima kekalahan, di antaranya sebagai berikut:
- Memahami hakikat kompetisi
Seorang anak yang sudah bisa diajak berkomunikasi, harus diberi pemahaman tentang hakikat sebuah kompetisi.
Ada saatnya menang, ada saatnya kalah.
Kekalahan, sebagaimana kemenangan adalah hal biasa dalam kompetisi.
• Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep Kompak Tanggapi soal Isu Jokowi akan Menetap di Singapura
- Tidak suka mencari alasan
Ketika anak sudah memahami hakikat kompetisi, maka saat mengalami kekalahan dia harus dibimbing untuk bersabar, daripada mencari alasan demi menonjolkan ego.
- Tidak gampang menyalahkan pihak lain
Bimbing anak untuk tidak gemar menyalahkan hal-hal di luar dirinya saat mengalami kekalahan.
Kalah ya kalah.
Tidak perlu menyalahkan cuaca, situasi, apalagi wasit.
- Kalah bukan akhir segalanya
Katakan pada anak, bahwa kekalahan adalah bagian dari proses kehidupan.
Kekalahan bukan akhir segalanya.
Walau kalah, besok matahari masih terbit dari timur.
Pohon masih akan berbuah. Burung masih berkicau.
• Putra Bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep Ingin Beli Mobil Ferrari untuk Keliling Solo, Begini Curhatnya
- Belajar dari kesalahan
Bimbing anak untuk menjadikan kekalahan sebagai bahan introspeksi diri.