Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Adi Surya
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengutip ungkapan yang pernah dilontarkan oleh almarhum KH Abdurrahman Wahid, presiden keempat Indonesia.
Ungkapan tersebut yakni 'orang tak akan bertanya apa agamamu dan apa sukumu ketika berbuat baik', diselipkan dalam sambutan yang dibacakan oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
"Dalam masa perjuangan setelah kemerdekaan ini sudah semestinya kita tidak membedakan suku, agama atau pun ras."
"Tak peduli warna kulit, rambut, jenis kelamin, kaya atau pun miskin."
"Semua sama di mata negara," kata Rudy saat upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan di Stadion Sriwedari, Solo pada Jumat (17/8/2019).
Lebih lanjut, Ganjar mengajak m
• Upacara 17 Agustus ala Warga Jetis dan Trunuh Klaten: Digelar Pukul 12 Malam Sambil Bawa Obor
asyarakat untuk melihat latar belakang dari para pahlawan Indonesia dalam sambutannya.
Mulai dari Agustinus Adi Sutjipto, Albertus Soegijapranoto, Gatot Subroto, I Gusti Ngurah Rai, sampai Kyai Haji Ahmad Dahlan menjadi beberapa tokoh yang disebutkan Ganjar dalam sambutannya.
"Siapa yang mempermasalahkan Agustinus Adisucipto sebagai pahlawan? Apakah karena beliau seorang Katolik, lantas yang dari Hindu, Buddha, Islam, Kristen dan Kong Hu Chu menggerutu?."
"Lantas mari kita tengok pahlawan dari Buddha, yang merupakan saudara kita sendiri dari Banyumas, Letjen Gatot Subroto."
"Yang tidak kalah penting perannya dalam perjuangan adalah saudara-saudara kita dari Tionghoa."
"Ada Yap Tjwan Bing lahir pada 31 Oktober 1910 di Solo."
"Beliau merupakan satu-satunya anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dari Tionghoa dan turut hadir dalam pengesahan UUD 1945 dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 18 Agustus 1945."
"Sepatutnya kita pun berterima kasih pada tokoh keturunan Arab, Faradj bin Said bin Awak Martak."
• HUT ke-74 RI, Bupati Klaten: Pancasila Dasar Republik Indonesia adalah Harga Mati
"Pedagang kelahiran Yaman Selatan ini dengan berani menyediakan rumahnya di Pegangsaan Timur No 56 sebagai lokasi proklamasi kemerdekaan RI."
"Lantas siapa yang mempermasalahkan kepahlawanannya I Gusti Ngurah Rai, Untung Suropati, KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy'ari karena agamanya? Bibit jiwa kita adalah bibit tepo sliro, bibit andarbeni, bibit paseduluran," ucap FX Hadi Rudyatmo.
Dalam sambutannya, Ganjar Pranowo juga mengajak masyarakat Jawa Tengah untuj menwarisi semangat para tokoh pahlawan Indonesia, khususnya pendiri bangsa ini.
"Founding father bangsa ini telah memberi contoh lewat laku, bukan sekadar gembar-gembor persatuan."
"Mereka berdarah-darah dalam menegakkan kemerdekaan, sebenarnya kita pun mewarisi semangat itu," tutup Rudy. (*)