Paskibra di Maluku Nangis saat Tugas tanpa Seragam, Camat Amalatu Tanggapi Tudingan Tilep Anggaran

Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah anggota pengibar bendera (Paskibra) saat menjalankan tugasnya dalam upacara HUT Kemerdekaan RI ke-74 di Lapangan Upacara Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, Sabtu (17/8/2019).

TRIBUNSOLO.COM - Puluhan anggota Paskibra menangis saat menjalankan tugas untuk mengibarkan bendera pada peringatan HUT ke-74 RI di lapangan Kecamatan Amalatu, Seram Bagian Barat, Maluku, Sabtu (17/8/2019).

Sebanyak 28 anggota Paskibra tingkat kecamatan yang ditugaskan untuk mengibarkan bendera Merah Putih saat berlangsungnya upacara tak mampu menahan tangis hingga membuat para peserta dan undangan yang hadir ikut menangis.

Dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, puluhan anggota Paskibra ini menangis saat menjalankan tugasnya itu lantaran mereka tidak diberikan seragam Paskibra oleh panitia kecamatan.

Saat itu, mereka hanya menggunakan seragam sekolah saat menjalankan tugas mulia itu.

Meski kecewa, namun mereka tetap menjalankan tugas dengan baik hingga upacara selesai.

Sementara seorang anggota Paskibra di Kecamatan Amalatu mengaku, pihaknya sangat merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan pihak kecamatan.

Salma Paskibraka Pembawa Baki saat Upacara HUT RI ke-74 Asal Boyolali ini Dikenal Disiplin

Padahal, dalam sesi latihan sudah dijanjikan untuk difasilitasi.

"Kami semua merasa sangat sedih dan menangis saat menjalankan tugas karena kami melakukannya hanya dengan baju seragam SMA,” kata salah seorang anggota Paskibra yang enggan namanya dipublikasi kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Minggu (18/8/2019).

Siswa tersebut mengungkapkan, saat latihan, dia dan teman-temannya telah dijanjikan oleh panitia kecamatan akan diberikan seragam Paskibra, namun hingga tanggal 16 Agustus 2019 belum juga ada kepastian.

Alhasil, saat upacara HUT kemerdekaan berlangsung mereka terpaksa hanya menggunakan seragam sekolah.

“Karena waktu sudah sangat mepet, kami langsung mengambil inisiatif untuk menggunakan seragam sekolah."

"Sejujurnya, kami sangat kecewa, tapi demi negara kami tetap menjalankan tugas yang mulia itu,”ujarnya. 

Siswa tersebut mengatakan, setiap siswa tentu memiliki impian dan cita-cita untuk tampil sebagai seorang anggota Paskibra saat HUT kemerdekaan RI.

Sebab, bagi dia tugas menjadi anggota Paskibra bukan hanya soal kebanggan keluarga dan sekolah tapi juga upaya pembuktian kecintaan terhadap negara.

Pejuangan Galuh Putri, Paskibraka Kabupaten Sukoharjo yang Tetap Jalankan Tugas Meski Kaki Terluka

“Kami hanya malu dengan kecamatan lain, mereka menggunakan seragam paskibra, dan kami hanya menggunakan seragam sekolah,” ujarnya.

Halaman
1234

Berita Terkini