Bahkan, dia mengakui bahwa setiap harinya sering dipanggil oleh almarhum ke tempat kediamannya.
“Memang saya sering ngemis disini dan dipanggil sama almarhum Habibie, sering dikasih lima ribu setiap harinya,” ujar Siti kepada Wartakotalive.com, Kamis (12/9/2019).
Tak hanya itu sosok almarhum juga mudah berbaur.
Tak pernah memilah-milih meski Siti dan temen-temennya merupakan seorang pengemis.
“Bapak sama orang juga ramah. Suka ngejajanin anak kecil gitu juga, terus peduli sama pengemis dis ini juga"
"Jadi sering kumpul kadang-kadang sama bapak habis dzuhur atau kadang habis salat maghrib,” jelasnya.
• BJ Habibie Wafat, Bupati Karanganyar Sampaikan Belasungkawa dan Pesan
Kepergian BJ Habibie juga membuat dirinya merasa kehilangan dan bersedih. Dia pun mendoakan yang terbaik semoga diterima di sisi Allah SWT.
Sementara, salah satu tetangga BJ Habibie, Rahman (38), menuturkan dirinya kaget ketika mendengar kabar duka mengenai Habibie.
Ia pun mengenang Habibie merupakan sosok yang baik kepada para tetangga dan sering memberi bantuan bagi yang membutuhkan.
"Orangnya baik. Maksudnya kalau tiap Jumat dia suka bagiin rezeki gitu di masjid.
Apalagi kalau lebaran tuh, salat Id, suka ngasih sembako juga sama orang sini yang belakang itu.
Amalnya banyak deh bagi warga yang nggak mampu gitu," ujarnya.
Sebelumnya, BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9/2019) sekira pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
BJ Habibie dirawat di RSPAD sejak 1 September 2019 lalu.
Presiden ketiga RI BJ Habibie dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta Selatan.
Tepatnya di samping makam almarhumah istrinya yakni Hasri Ainun Habibie. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Mahasiswa Indonesia di Jerman Pernah Ketemu Eyang Habibie: Sampai Merinding Saat Disapa