Sekolah dan Waterboom di Sragen Ambruk

Cerita Guru SMK 1 Miri saat Bencana Datang: Tak Bisa Lihat Apa-apa, Kejadian Tak Sampai 3 Menit

Penulis: Ryantono Puji Santoso
Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi dan TNI bergotong royong di lokasi ambruknya gedung grand hall SMK 1 Miri Sragen pascaterjangan puting beliung, Rabu (20/11/2019)

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Mencekamnya kejadian angin ribut yang memporakporandakan aula SMK 1 Miri Sragen masih membekas di ingatan Wakil Kepala SMKN 1 Miri, Sutarno.

Saat itu, cuaca masih terpantau cerah.

Seperti biasa, Sutarno berada di kawasan sekolah masih mengawasi kegiatan belajar mengajar.

Namun, pada pukul 14.30 WIB tiba-tiba langit mendung dan hujan kemudian turun.

Sutarno melihat satu kelas dari siswanya masih belajar di Green Hall.

Ada sekitar 30-an siswa yang melakukan kegiatan di lokasi tersebut.

Waterboom Kwangen Indah Dekat SMK 1 Miri Sragen Ikut Porak Poranda Diterjang Puting Beliung

"Saat hujan itu, tiba-tiba angin kencang datang, bukan berputar-putar tapi lurus dan kuat," terang Sutarno ditemui TribunSolo.com di RS Karima Kartasura, Rabu (20/11/2019).

Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Miri, Sutarno (kiri), menceritakan tentang peristiwa ambruknya aula SMKN 1 Miri Sragen karena puting beliung, Rabu (20/11/2019). (TRIBUNSOLO.COM/RYANTONO PUJI SANTOSO)

Terdengar suara "bruk", ternyata Green Hall berbentuk joglo yang dibuat para siswanya berteduh ambruk.

Suasana jadi histeris mendengar teriakan dari murid yang tertimpa reruntuhan.

"Saya kemudian bagi tugas, ada yang mengevakuasi dan saya ambil mobil untuk mengantar korban," kata Sutarno.

"Kejadian tidak sampai tiga menit," terang Sutarno.

Semuanya bahu-membahu mengangkat puing demi puing reruntuhan dari Green Hall tersebut.

Aula SMK 1 Miri Sragen Ambruk: Tak Ada yang Tewas, Korban Luka Alami Patah Tulang dan Luka di Kepala

Para korban dimasukkan dalam mobil kemudian dibawa ke rumah sakit.

Ada beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan para korban.

Halaman
12

Berita Terkini