Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Solo angkat bicara soal jumlah kunjungan pasien Rumah Sakit Panti Waluyo menurun setelah resmi tidak melayani pasien BPJS per Januari 2020.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surakarta, Bimantoro menilai kondisi tersebut bisa digunakan pihak rumah sakit untuk berbenah.
"Itu justru kesempatan rumah sakit untuk berbenah diri, memperbaiki apa yang disepakati di antaranya membenangi manajemen, dan IT-nya," ujar Bimantoro kepada TribunSolo.com, Sabtu (19/1/2020).
Bimantoro menambahkan penurunan jumlah pasien memang tidak bisa dihindari.
"Pasien pasti menurun, tapi kita ambil sisi positifnya saja dan segera berbenah sehingga bisa kembali melayani BPJS lagi," tutur dia.
"Penurunan sudah jelas terjadi, katakanlah ada pihak yang bekerja sama dengan BPJS atau instansi lain, kemudian tidak bekerja sama lagi pasti menurun," imbuhnya membeberkan.
Bimantoro menekankan, Rumah Sakit Panti Waluyo Solo tidak bisa lagi menerima rujukan pasien dari fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di bawahnya.
• Pasien yang Pernah Gunakan Layanan BPJS di RS Panti Waluyo Buka Suara, Kini Dia Hanya Bisa Pasrah
• Begini Penampakan RS Panti Waluyo Solo yang Tak Lagi Melayani Pasien BPJS, Tak Ada Antrean Mengular
"Secara otomatis, secara by system aplikasi sudah tidak ada, Rumah Sakit Panti Waluyo tidak bisa menerima dari faskes di bawahnya," ujarnya.
Pengguna BPJS yang biasanya menggunakan layanan Rumah Sakit Panti Waluyo Solo bisa menggunakan rumah sakit lain.
"Ada puluhan rumah sakit di Surakarta, banyak sekali, hampir semuanya bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk melayani pasien jaminan kesehatan nasional," tutur Bimantoro.
"Ada Rumah Sakit UNS, ada Rumah Sakit Kasih Ibu, macam-macam banyak sekali rumah sakit yang bisa digunakan," tandasnya. (*)