"Seribu rupiah pun Alhamdulillah tidak merepotkan orang tua untuk keperluan membayar kuliah," jelas dia mengaku bangga.
Dengan perjuangan yang tidak mudah harus banting tulang sembari menyelesaikan S1, ternyata setiap hari Amir bisa mendapatkan penghasilan cukup lumayan dengan berjualan sayur keliling.
"Kalau satu bronjong sayur di motor habis bisa dapat Rp 1,3 juta, tetapi laba bersih bisa kantongi Rp 70-120 ribu per hari," ujar dia.
• Rektor Baru UNS Solo, Prof Jamal Wiwoho, Lantik 926 Wisudawan dan Wisudawati Hari Ini
Dapat Apresiasi Rektor
Saat datang ke wisuda menggunakan sepeda ber-bronjong yang berisi sayur-mayur lengkap dari Bumi Intanpari itu, dia sempat mengejutkan banyak wisudawan dan orang tua wisudawan.
Termasuk Rektor UTP Surakarta Prof Tresna Priyana Soemardi dan pejabat kampus sempat mendatanginya serta mengucapkan selamat atas raihan S1 yang didapatkannya.
"Pak Rektor berpesan jangan berhenti belajar," paparnya.
• Unik! Wisudawan UNS Solo Rayakan Kelulusan dengan Melepas Burung Merpati
Apalagi prosesi wisudanya cukup spesial karena disaksikan bapaknya yang datang jauh-jauh dari lereng Gunung Lawu di Jatiyoso tersebut.
"Bapak sama adik yang bisa hadir menyaksikan saya wisuda S1 yang didapatkan dengan tidak mudah karena harus kerja keras," aku dia.
Dia berharap dengan raihan S1 itu bisa membuatnya tetap setara dengan anak-anak muda lainnya yang rata-rata sudah bergelar sarjana.
Termasuk membanggakan orang tuanya yang selama ini hanya bekerja serabutan jadi buruh tani.
"Saya tetap akan berjualan sayur dan bisa meraih mimpi saya jadi guru olahraga," harap dia.
"Saya buktikan dengan keterbatasan ini bisa tetap kuliah," pungkasnya. (*)