TRIBUNSOLO.COM - Sedikitnya 3 warga Lagos, Nigeria, dikabarkan mengalami overdosis terhadap obat Klorokuin.
Dilansir CNN, Senin (23/3/2020), diyakini, mereka menenggak obat itu setelah mendengar kabar dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bila Klorokuin bisa menyembuhkan penyakit akibat Virus Corona atau Covid-19.
Peristiwa ini membuat pemerintah Nigeria langsung merilis pengumuman terkait bahaya penggunaan Klorokuin.
• Sukoharjo KLB Corona, Rp 5 M untuk Beli APD Diutamakan Buat Medis yang Berada di Garda Terdepan
• Putus Mata Rantai Penyebaran Virus Corona, Pemkot Solo Bakal Batasi Jam Buka Toko dan Mall
• Benarkah Mandi Air Panas Bisa Basmi Virus Corona? Simak Penjelasannya
Kementerian Kesehatan Nigeria yang bermarkas di Lagos, memperingatkan, belum ada bukti bila Klorokuin efektif dalam mengobati infeksi Virus Corona.
Klorokuin merupakan obat yang dijual bebas di Nigeria, mengingat malaria menjadi penyakit yang sering terjadi di sana, termasuk di beberapa negara Afrika lain.
Sejak Donald Trump mengumumkan Amerika Serikat akan menggunakan Klorokuin untuk mengobati Virus Corona, harga Klorokuin di Nigeria melonjak tajam.
CNN melaporkan, harga Klorokuin di Nigeria meroket hingga 400% hanya dalam hitungan menit setelah kabar dari Trump itu.
Kayode Fabunmi, seorang pengacara asal Lagos, menyebut pengumuman Donald Trump memang jadi pemicu mahalnya harga Klorokuin.
• Lawan Corona, Wapres Maruf Minta Seluruh Rakyat Bersatu agar Tidak Ada Lagi Polemik
"Apotek banyak yang meyakinkan orang-orang dengan ucapan Donald Trump itu, bila Klorokuin bisa menyembuhkan Corona," kata Fabunmi.
"Harga aslinya sekitar Rp 9 ribu, lalu menjadi Rp 20 ribu, dan naik terus hingga saat saya tanya, harganya sekarang sudah Rp 45 ribu," kata Fabunmi.
Efek Gatal-gatal
Dilansir CNN, Fabunmi mengaku pernah menenggak Klorokuin untuk mengobati malaria sebelumnya.
Dia pun mengatakan, obat itu sangat menyiksa.
"Selama 2-3 hari, kamu akan terasa gatal-gatal,"
"Kamu akan merasa takut untuk mandi, kamu akan terus menggaruk, dan kamu akan perlu menenggak obat alergi untuk mengurangi gatalnya," kata Fabunmi.
• Kisah Haru Puluhan Tenaga Medis yang Tangani Corona dan Dikarantina hingga Tak Bisa Bertemu Keluarga