Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sebanyak 9 orang alumni peserta Ijtima Ulama Dunia Zona Asia 2020 di Gowa asal Sukoharjo dinyatakan positif Covid-19.
Dari sebarannya, 9 orang tersebut berdomisili di Kecamatan Grogol, Baki, dan Kartasura, yang saat ini tengah menjalani isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati, adanya perlakukan yang berbeda terhadap kasus Positif alumni Gowa ini.
• Biaya Pakan Hewan Capai Rp 120 Juta per Bulan, TSTJ Solo: Dibantu Pemkot Rp 100 Juta
"Isolasi di rumah tidak hanya ada pada klaster Gowa saja, tapi untuk siapapun," katanya saat konferensi pers, Senin (4/5/2020).
Protokol isolasi mandiri ini, menurutnya berpedoman dari aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Isolasi mandiri dilakukan atas kasus positif yang kondisi sehat atau tanpa gejala," jelasnya.
Sementara pada kasus Gowa ini, mereka dalam kondisi yang sehat, namun hasil Swab tes menunjukan reaksi positif Covid-19.
• UPDATE Corona di Indonesia 4 Mei 2020: Jumlah Pasien Positif Covid-19 Mencapai 11.587 Orang
Sehingga untuk kasus positif Covid-19 dengan gejala, baru akan menjalani perawatan di RS.
Dia juga membantah bila klaster Gowa yang sedang menjalani isolasi di rumah ini karena ruang perawatan di RS penuh.
"Bukan berarti kasus positif Covid-19 yang menjalani isolasi di rumah karena kondisi RS penuh, tidak," ucapnya.
• Pandemi Corona, Jatah Pakan 400 Satwa di Bonbin Jurug Solo Sampai Juli, Gimana Nasib Selanjutnya?
"Tapi RS untuk merawat yang kondisinya sakit," imbuhnya membeberkan.
Saat ini, RSUD Ir Soekarno Sukoharjo tengah merawat 3 pasien positif Covid-19, sedangkan RS swasta sebagai rujukan hanya terisi satu RS saja yang masih merawat pasien Covid-19.
"Paling banyak di rawat di RSUD Moewardi Solo," tandasnya. (*)