Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Bocah berusia 6 tahun yang terbakar karena meriam bambu dirawat intensif di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten.
Direktur Medik dan Keperawatan RSST Klaten Juli Purnomo mengatakan, pihaknya menerima bocah berinsial H dari di Desa Pogung, Kecamatan Cawas yang terbakar usai bermain petasan tradisional dari bambu.
Bocah berinisial H, saat ini ditangani oleh dokter bedah di rumah sakit tersebut.
"Menurut laporan, saudara H pasien anak-anak yang mengalami luka bakar saat bermain petasan bambu di rawat disini," ungkap dia saaat dikonformasi TribunSolo.com, Kamis (7/5/2020).
Lebih lanjut Juli menerangkan, H mengalami luka bakar yang dialami cukup parah akibat kena sasaran meriam bambu yang meledak.
• Minta Dibuatkan Meriam Bambu pada Kakek, Masih Dicoba, Bocah 6 Tahun di Klaten Terbakar Kena Sasaran
• Perajin Sablon Klaten Ini Bertahan di Tengah Pandemi, Bikin Produk Kaus Berisi Kata-kata Soal Corona
"Tingkat luka bakar pasien H stadium 2," kata Juli.
Adapun saat ini H ditangani intensif di ruang perawatan khsusus yang diawasi oleh dokter spesialis kulit.
"Sudah ditangani oleh dokter bedah plastik di sini," ucap Juli.
Terbakar saat Bermain Meriam Bambu
Sebelumnya, bocah berusia 6 tahun mengalami luka bakar serius saat nekat bermain meriam bambu bersama kakeknya di Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian tersebut bermula saat H meminta kakeknya untuk membuatkan jenis petasan yang terbuat dari bambu besar tersebut pada Selasa (5/5/2020).
• Seorang Pelajar Asal Trucuk Katen Meninggal Dunia Usai Terlibat Laka Lantas di Cawas Klaten
Permintaan H dituruti oleh kakeknya dan sekitar pukul 15.00 WIB, petasan bambu dicoba sang kakek di belakang rumah.
Namun petasan bambu tersebut justru mengenai baju dan badan H.
H mengalami luka bakar cukup serius, api dari dalam meriam bambu mengenai kulitnya.
Setelah itu, H lalu dilarikan di RSI Cawas, namun diminya dirujuk ke RSST Klaten.