Berita Klaten Terbaru

Bocah yang Terbakar Meriam Bambu Dirawat Intensif, Ditangani Dokter Bedah Plastik di RSST Klaten

Penulis: Mardon Widiyanto
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI : Sejumlah anak bermain meriam bambu di Kauman, Wijirejo, Bantul, Rabu (24/6). Meriam bambu merupakan satu diantara permainan tradisional yang dimainkan anak-anak pedesaan saat menanti waktu berbuka puasa.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Bocah berusia 6 tahun yang terbakar karena meriam bambu dirawat intensif di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten.

Direktur Medik dan Keperawatan RSST Klaten Juli Purnomo mengatakan, pihaknya menerima bocah berinsial H dari di Desa Pogung, Kecamatan Cawas yang terbakar usai bermain petasan tradisional dari bambu.

Bocah berinisial H, saat ini ditangani oleh dokter bedah di rumah sakit tersebut.

"Menurut laporan, saudara H pasien anak-anak yang mengalami luka bakar saat bermain petasan bambu di rawat disini," ungkap dia saaat dikonformasi TribunSolo.com, Kamis (7/5/2020).

Lebih lanjut Juli menerangkan, H mengalami luka bakar yang dialami cukup parah akibat kena sasaran meriam bambu yang meledak.

Minta Dibuatkan Meriam Bambu pada Kakek, Masih Dicoba, Bocah 6 Tahun di Klaten Terbakar Kena Sasaran

Perajin Sablon Klaten Ini Bertahan di Tengah Pandemi, Bikin Produk Kaus Berisi Kata-kata Soal Corona

"Tingkat luka bakar pasien H stadium 2," kata Juli.

Adapun saat ini H ditangani intensif di ruang perawatan khsusus yang diawasi oleh dokter spesialis kulit.

"Sudah ditangani oleh dokter bedah plastik di sini," ucap Juli.

Terbakar saat Bermain Meriam Bambu

Sebelumnya, bocah berusia 6 tahun mengalami luka bakar serius saat nekat bermain meriam bambu bersama kakeknya di Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian tersebut bermula saat H meminta kakeknya untuk membuatkan jenis petasan yang terbuat dari bambu besar tersebut pada Selasa (5/5/2020).

Seorang Pelajar Asal Trucuk Katen Meninggal Dunia Usai Terlibat Laka Lantas di Cawas Klaten

Permintaan H dituruti oleh kakeknya dan sekitar pukul 15.00 WIB, petasan bambu dicoba sang kakek di belakang rumah.

Namun petasan bambu tersebut justru mengenai baju dan badan H.

H mengalami luka bakar cukup serius, api dari dalam meriam bambu mengenai kulitnya.

Setelah itu, H lalu dilarikan di RSI Cawas, namun diminya dirujuk ke RSST Klaten.

Kapolsek Cawas, AKP Waleri, ia membenarkan adanya kejadian seorang anak yang terbakar karena bermain meriam bambu.

"Kejadian, seorang anak kecil terbakar saat bermain petasan bambu itu benar terjadi di wilayah saya," aku dia kepada TribunSolo.com, Kamis (7/5/2020).

Viral Video Hansol soal Jenazah ABK Dibuang ke Laut, Ini Reaksinya saat Direspons Susi Pudjiastuti

Namun, Waleri mengaku korban tidak melaporkan kronologis kejadian kepada Polsek Cawas.

"Tapi Polsek monitor kejadian tersebut," kata Waleri.

Pasalnya berdasarkan pantauan di lapangan, kondisi bocah mengalami luka bakar serius.

Kapolsek Cawas berencana tingkatkan patroli dan pembinaan penyuluhan tentang bahaya petasan, kembang api dan bumbung.

Bersama Koramil 20/Cawas pihaknya juga akan melakukan razia petasan dan kembang api untuk tidak menjual petasan.

"Ke depannya, patroli akan dilakukan Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat di wilayah Cawas," tandasnya. (*)

Berita Terkini