Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Fenomena titik putih di langit Solo Raya yang sempat disebut 'Ufo' oleh masyarakat saat berlangsungnya hari pertama Idul Fitri, kini diduga kuat sebagai balon udara.
Mengingat sejumlah balon udara diketahui telah jatuh dan ditemukan warga di sejumlah titik baik wilayah Sragen hingga Karanganyar.
General Manager AirNav Solo, Dheny Purwo Hariyanto menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Komandan Lanud Adi Soemarmo, Kolonel Pnb Adrian Damanik.
Itu dilakukan sebelum akhirnya menerbitkan notam atas keberadaan balon udara itu.
• Viral Fenomena Misterius Titik Putih Seperti Bintang Siang Hari di Solo Raya, Ini Dugaan AirNav Solo
• Kesaksian Ketua RT di Semanggi Pasar Kliwon Solo : Ada Dua Orang yang Dibawa Densus 88 Antiteror
Notam dikeluarkan supaya pilot lebih berhati-hari menerbangkan pesawat terbang lantaran adanya penerbangan balon udara liar.
"Kami juga sudah melaporkan kepada Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya, siang tadi Notam juga sudah dimintakan dari AirNav Semarang,” tutur Dheny, Minggu (24/5/2020).
Dheny menuturkan menerbangkan balon udara di masa Lebaran memang sudah menjadi tradisi masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk dapat melaksanakan tradisi dengan mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2018.
Satu diantaranya, menerbangkan balon udara dengan ketinggian maksimal 150 meter dan ditambatkan dengan tali pengaman.
“Pada hari ini, setidaknya terlihat 5 benda yang menyerupai balon udara di atas Bandara Adi Soemarmo, jika memang itu benar balon udara, tentu sangat membahayakan penerbangan," tutur dia.
“Penerbangan di atas wilayah Solo Raya tidak hanya pesawat yang akan mendarat di Bandara Adi Soemarmo saja, namun ada juga yang terbang melintas," imbuhnya membeberkan.
• Sering Dilakukan saat Lebaran, Berikut Protokol Kesehatan saat Ziarah Kubur untuk Cegah Corona
• Pesan Khusus Prabowo Subianto Bagi Pejuang Covid-19 di Hari Idul Fitri: Teruslah Bersemangat
Ditambah lagi, pesawat yang mengangkut peralatan medis masih beroperasi di tengah pandemi Corona.
"Meskipun saat ini ada pembatasan penerbangan, namun penerbangan masih beroperasi," kata Dheny.
"Itu khususnya pesawat yang membawa peralatan medis untuk dukungan percepatan penanganan wabah Covid-19,” tambahnya.
Dheny mengapresiasi masyarakat Solo Raya yang telah memberikan perhatian besar terhadap permasalahan penerbangan balon udara liar.
"Kami berharap warga masyarakat juga bisa menjadi agen keselamatan penerbangan dari tempatnya masing-masing,” tandasnya. (*)