Solo KLB Corona

Corona Bikin Merana, Penabuh Gamelan Tuna Netra di Karaton Solo Menganggur, Hanya Andalkan Bantuan

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok pengrawit tuna netra Asal Solo, Raden Tumenggung Sukarno Pandyodipuro (72).

Ditambah lagi, ia dipercaya untuk mengiringi tarian Bedaya Ketawang dan Srimpi sampai saat ini.

Sebuah Gudang Kapuk di Pati Terbakar, Petugas Langsung Kerahkan Empat Unit Mobil Damkar

Setelah Sempat Unggah Foto Nagita Slavina, Caca Tengker Akui Kangen Banget Kumpul sama Mba Gigi

"Saya kalau jadi penabuh gamelan keraton kira-kira sudah 32 tahun," tutur dia.

"Awalnya saya tidak hafal secara utuh gending-gending Bedaya Ketawang, namun seiring waktu dan terus bermain, sedikit-sedikit hafal sampai sekarang," jelasnya.

Sukarno menuturkan dirinya bersama abdi dalem lainnya biasanya berlatih gamelan setiap Selasa Kliwon.

"Meski tidak ada yang menari, gamelan tetap ditabuh," tuturnya.

Lantaran pandemi Corona, Sukarno harus menerima nasib dirinya tak bisa lagi berlatih di Keraton Kasunanan Solo.

Pasalnya, pihak keraton menghentikan sementara waktu kegiatan-kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa.

"Saya sekarang menganggur, cuma bisa mengandalkan bantuan dari tetangga dan pemerintah," tandasnya. (*)

Berita Terkini