"Tidak ada motivasinya, pengen tampil beda," terangnya.
Yayan juga berharap dengan berpakaian jas saat berjualan dapat membuat para calon pelanggannya percaya pada barang dagangannya.
"Kalau penjualnya bersih makanannya juga terlihat bersih," tegas pria asli Kabupaten Sumenep ini.
Kemudian secara lebih rinci, Yayan membeberkan asal muasal jas yang ia kenakan saat ini.
"Jas, dasi, dan kemeja putih itu milik almarhum mertua saya."
"Saya modalnya hanya celana doang, sepatu dikasih teman, dan kacamata itu milik saya sendiri," katanya.
Sedangkan name tag yang Yayan kenakan merupakan hasil desain sang istri di aplikasi Microsoft Word.
Diketahui Yayan mulai berjualan dari pukul 8 pagi hingga 5 sore.
Awalnya dia berkeliling dari rumahnya ke pelanggan-pelanggannya, kemudian akan berhenti di kawasan Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar.
"Mulai keliling dari jalan Buana Kubu ke Jalan Buana Raya, kemudian ke Jalan Bulu Indah abis itu ke Gunung Agung dan ke Jalan cargo," urainya.
Tidak hanya menjajakan nasi jinggo, Yayan juga menjual beragam kudapan lainnya, seperti gorengan maupun berbagai minuman penambah stamina.
Rokok eceranpun juga tersedia di lapak milik Yayan itu.
Yayan mengaku setiap harinya ia dapat mengantongi pendapatan kotor sekitar Rp100 ribu.
Terakhir Yayan berharap dengan viralnya fotonya dapat menambah penjualan nasi jinggo miliknya.
"Mudah-mudahan saja ini kan masuk media, jadi ada yang penasaran dan bisa mampir-mampir ke sini itu saja," harapnya.
• Viral Daihatsu Terios Terjun 15 Meter di Karanganyar, Masuk ke Kebun Singkong