Ia rela mendatangi murid-muridnya demi menyalurkan ilmu.
Untuk mengunjungi siswanya, Elivina berjalan kaki sejauh tiga kilometer.
Dalam perjalanannya, Elivina harus melewati hutan dan sungai.
Kritik kesejahteraan guru
Selama ini Elivina tinggal bersama orangtuanya yang merupakan seorang petani.
Dia juga membantu orangtuanya berjualan kemiri. Setiap hari Elivina memikul kemiri dalam jumlah banyak dan berjalan belasan kilometer.
Hal itu ia lakukan agar keluarganya dapat bertahan hidup.
Di bulan kemerdekaan ini, Elivina turut mengkritik pemerintah atas minimnya gaji guru honorer.
“Bulan ini bangsa Indonesia merayakan HUT Kemeredekaan ke-75 tahun dengan tema Indonesia Maju. Tetapi nasib guru honorer belum merdeka,” ujar Elivina.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Cerita Elivina, Guru Bergaji Rp 200.000, Berjualan dan Memikul Kemiri, Jalan Belasan Kilometer