Pilkada Solo 2020

Ini Kader yang Tolak Ikuti Perintah Ketum Zulkifli Hasan Agar PAN Memenangkan Gibran-Teguh di Solo

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zulkifli Hasan

Disamping itu, Putri juga mengaku terkaget-kaget dengan adanya konferensi pers tersebut.

Adapun dalam konferensi pers itu dihadiri sejumlah struktural PAN, sebut saja Ketua DPD PAN Kota Solo, Achmad Sapari dan Sekretaris DPW PAN Jawa Tengah, Umar Hasyim.

Ini Sanksi Jika Ada Kader Gerindra Solo Tak Ikuti Perintah Prabowo Subianto yang Dukung Gibran-Teguh

PAN Minta PKS Tak Urus Dapur Orang, Ketua PAN Solo: Jika Bisa Tunjuk Kader Membelot Saya Beri Hadiah

"Konferensi pers berlangsung tanpa mekanisme rapat harian, tanpa mekanisme rapat di desk Pilkada PAN Solo," aku dia.

"Saya sempat kaget melihat di media ada konferensi pers, di pengurus harian DPD sebagai penentu kebijakan tertinggi pun tidak tahu," tambahnya.

Pasca dua hari konferensi pers, DPD PAN Kota Solo baru mengadakan rapat internal partai.

"Dua hari setelah konferensi pers, baru rapat DPD, itu tidak ada fungsinya, sudah ditetapkan, kita semua harus nurut dengan ketetapan itu," terang Putri.

Putri mengatakan puncak akumulasi permasalahan terlimpahkan dalam rapat pleno membahas penetapan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di Kusuma Sahid Prince Hotel Solo, Minggu (9/8/2020).

Adapun Gibran-Teguh datang langsung di rapat pleno itu.

"Ketika mas Gibran dan pak Teguh datang cuma mengenalkan diri tidak ada penyampaian visi-misi dan program kerja," kata dia.

"Tapi hari itu juga, DPW itu harus menetapkan beliau berdua sebagai calon wali kota dan akan dibawa PAN ke DPP," tambahnya.

Putri menilai proses tersebut terasa janggal dan aneh mengingat desk Pilkada maupun kader akar rumputpun tidak dilibatkan di dalamnya.

"Ini aneh, menurut saya harusnya penyampaian visi misi juga dari calon lain, kita harus menilai calon lain, tapi ini tidak ada proses itu," ujarnya.

Putri sempat ingin menanyakan perihal visi-misi dan program kerja pasangan Gibran-Teguh setelah pembawa acara memperbolehkan.

Namun, usahanya tanggal lantaran langsung dipotong dan tidak diperbolehkan bertanya.

"Waktu di Kusuma Sahid Prince Hotel, sempat MC-nya memberikan kesempatan untuk bertanya, saya lantas mengacungkan tangan," kata Putri.

"Saya menanyakan visi-misi dan program kerja ternyata langsung di-cut, tidak ada tanya jawab," papar dia.

"Mas Gibran dan pak Teguh lalu diajak keluar dan dilanjut rapat pleno langsung penetapan dari DPW yang akan dibawa ke DPP," tandasnya. (*)

Berita Terkini