Abu Fida kini perlahan menata ulang kehidupannya bersama istri dan kelima anaknya.
"Kehidupan yang saya inginkan bersama keluarga itu bisa mensejahterakan anak-istri," ucapnya.
Ia kini memilih menyebarkan kebaikan dan menolak ajaran radikalisme.
"Pemahaman yang perlu kita idealkan adalah pemahaman yang ramah, bukan marah,"
"Pemahaman yang merangkul bukan memukul. Pemahaman dengan hati, bukan sakit hati," tandasnya. (*)