Pilkada Klaten 2020

Kisah Perjalanan Karir Cabup Klaten ABY di Kementerian PUPR yang Punya Harta Rp 42 M Kalahkan Gibran

Penulis: Mardon Widiyanto
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Calon Bupati Klaten, ABY saat deklarasi di IPHI Tulung, Kecamatan Tulung, Kabupatennya Klaten, Minggu (9/8/2020)

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Calon Bupati Klaten Arif Budiyono (ABY) membuat publik tercengang di tengah gelaran Pilkada 2020.

Diam-diam kekayaannya melebihi petahana Sri Mulyani yang hanya Rp8.800.349.040.

Bahkan anak Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka yang bertarung di Kota Solo dengan kekayaan Rp 21,1 miliar atau tepatnya Rp 21.152.810.130 juga dikalahkan.

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ABY emiliki pengalaman saat dipercaya menjadi pejabat pembuat komitmen (PPK) Proyek Lintas Timur Lampung.

Pria bernama lengkap Arif Budiyono kelahiran Klaten, 13 Juli 1971.

Pasangan ABY-HJT datang menggunakan pick up saat pengundian Pilkada 2020 di kantor KPU Klaten, di Jalan Mayor Kusmanto Nomor 25, Dukuh Sungkur Lor, Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Kamis (24/9/2020). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Tajir Melintir Punya Harta Rp 42 Miliar, Cabup Klaten ABY Kalahkan Gibran Anak Presiden Rp 21 Miliar

Pengukuhan Pjs Bupati Klaten Dilaksanakan Secara Virtual

Dia sempat mengeyam pendidikan di SDN Daleman 2 Klaten 1978-1984, SMPN Cokro Tulung Klaten mulai 1984-1987.

Saat ABY menginjak remaja ia bersekolah di SMUN 2 Klaten di tahun dari 1987-1990.

Hingga di tahun 1990, ia mendaftar menjadi mahasiswa S1 Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan Teknik Sipil hingga lulus 1995.

Setelah lulus S1, ABY masuk sebagai pegawai harian lepas di bagian seksi AMDAL dan tertib pemanfaatan jalan subbit, sistem jaringan jalan kota, Direktorat Bina Jalan Kota.

Namun hingga akhirnya diangkat sebagai ASN di 1 Juli 1998 dengan pangkat Penata Muda (II/a).

Pada 1 Oktober 2001, ABY mengalami kenaikan pangkat menjadi penata muda TK I (III/b) dan ditugaskan sebagai staf dit perkotaan dan pedesaan wilayah timur hingga 1 Oktober 2004.

Di tengah-tengah pekerjaan itu, ia melanjutkan pendidikan Magister (S-2) Urban Infrastructure Management (UIM) IHE Delft dan Univesitas Parahiyangan, Bandung dengan IPK 3,56.

Naik Pangkat di Kementerian PUPR

Setelah 1 Oktober 2004, pangkatnya naik menjadi Penata (III/c), hingga 2008.

Pada tahun yang sama, ia mendaftar program Doktor (S-3) Sumber Daya Alam dan Lingkungan PS-PSL Institut Pertanian Bogor (IPB) hingga 2011.

Pangkat ABY terus akan naik hingga 2016 pangkat menjadi Penata Tk II (IV/a).

Dalam pengalaman pekerjaan sebagai ASN Kementerian PUPR, bapak 3 orang anak ini pernah dipercaya sebagai PPK Proyek Pembangunan Lintas timur Lampung di 5 ruas jalan di tahun 2008.

Datang Terakhir, ABY-HJT Terima Nasib Tunda Masuk Selama 4 Menit di KPU, Ini Alasannya

Susul Sri-Yoga dan ABY-JHT, Berkas One-Fajri Juga Dinyatakan Belum Lengkap, Tapi Kesehatan Lolos

Lalu tahun 2009 menjadi PPK preservasi jalan dan jembatan Simpang Tiga-Sukamaju dan Bernung- Hd Tataan-Sanggi.

Ditahun 2010, ABY dipercaya menjadi Kepala satuan kerja non vertikal tertentu Presevarsi Jalan dan Jembatan Provinsi Lampung.

Lalu di tahun 2011 dipercaya sebagai kepala satuan kerja pelaksanaan jalan Nasional Wilayah II Provinsi Lampung hingga 2012 menjabat hal yang sama di wilayah II Provinsi Jawa Barat.

Kemudian di tahun 2015, ABY menjabat sebagai Ketua Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Jalan Direktorat Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga KemenPUPR RI hingga sekarang.

Saat ini, ia menyatakan mengundurkan diri sebagai ASN untuk maju bertarung melawan petahana Sri Mulyani, dalam Pilkada Klaten 2020.

Ditemani Harjanta sang Kades di Klaten, ia siap bertarung dengan tagline 'Stop Dinasti'.

Pasangan Arif Budiyono - Harjata diusung 4 partai politik dengan jumlah 11 kursi.

Bapaslon ABY-HJT diusung 4 parpol tersebut yaitu, PAN, PKB, PPP dan Partai Nasdem.

Koordinator Sekretariatan dan LO Tim Pemenangan ABY-HJT, Riki Prapto Nugroho, ia membenarkan informasi tersebut.

Lebih lanjut ia enggan mengatakan lebih dalam terkait kekayaan yang dimiliki mantan ASN Kementerian PUPR RI tersebut.

"Benar, kekayaan yang dimiliki ABY, sesuai dengan sudah dilaporkan LHKPN KPK RI," jelasnya singkat, Jumat (25/9/2020).

Kekayaannya Rp 42 Miliar Kalahkan Gibran

Ternyata harta kekayaan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang menembus Rp 21,1 miliar masih ada yang mengungguli di Solo Raya.

Ya, dia adalah Arif Budiyono yang kini berstatus Calon Bupati Klaten dalam Pilkada 2020.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jumat (25/9/2020), total harta Arif yang akrab disapa ABY itu tercatat Rp 42 miliar tepatnya Rp42.227.000.000.

Lantas siapakah ABY yang maju bersama Harjanta dengan didukung PKB, PAN, Nasdem dan PPP itu?

Ya, ABY merupakan ASN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sah! Jago PDIP Said-Wahyu Lawan Kotak Kosong di Pilkada Boyolali 2020, Dukungan Tembus 42 Kursi DPRD

Dapat Nomor 3, ABY-HJT Meyakini yang Menang Pilkada 2020 yang Datang Terakhir di KPU Klaten

Pasangannya, Harjanta saat tahapan pengundian nomor urut Pilkada Klaten 2020 nomor 3.

"Nomor 3 itu nomor keberuntungan. Itu luar biasa," kata dia bersama ABY kepada TribunSolo.com di KPU Klaten saat pengundian nomor, Kamis (24/9/2020).

"Kalau lihat dari bilangan bulat nomor 3 itu, hitungannya adalah nomor yang paling banyak," tambahnya.

Adapun sehari setelah pengambilan nomor urut, daftar keyaaan para calon bisa diakses oleh masyarakat melalui situs LHKPN KPK.

Berikut ini daftar kekayaan ABY :

Tanah dan Bangunan Rp 42.000.0000

  1. Tanah seluas 5746 meter persegi di Bandung Barat, Rp 10.000.000.000
  2. Tanah seluas 7500 meter persegi di Kota Jakarta Selatan, Rp 22.000.000.000
  3. Tanah dan bangunan seluas 250 m2/500 m2 di Kota Jakarta Selatan, Rp 10.000.000.000

Alat Transportasi dan Mesin Rp 14.000.000

  1. Motor Honda XIB02N04LO (2016) Rp 8.000.000
  2. Motor Honda XIB02N04LO (2016) Rp 6.000.000

Selain itu, ABY juga memiliki harta bergerak senilai Rp50.000.000, serta kas dan setara kas Rp163.000.000.

Namun ABY terlihat tidak memiliki surat berharga hingga tidak memiliki hutang.

Pasangan ABY-HJT datang menggunakan pick up saat pengundian Pilkada 2020 di kantor KPU Klaten, di Jalan Mayor Kusmanto Nomor 25, Dukuh Sungkur Lor, Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Kamis (24/9/2020). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Harta Gibran Rp 21 Miliar

Dengan usia yang masih cukup muda 32 tahun, Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memiliki harta kekayaan menembus Rp 21,1 miliar atau tepatnya Rp 21.152.810.130.

Sementara harta kekayaan penantangnya Bagyo Wahyono di tukang jahit yang sudah menapaki usia 59 tahun jauh di bawah anak Presiden Jokowi hanya Rp 1,9 miliar atau tepatnya Rp 1.987.550.304.

Hal itu terangkum dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ya, sebagai calon pejabat, Gibran dan Bagyo sudah menyerahkan LHKPN ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Penampakan Foto Gibran di Daftar Pasangan Calon, Pakai Baju Putih Mirip Jokowi

Melihat Harta Kekayaan Gibran Putra Jokowi dalam Kontestasi Pilkada Solo 2020

Adapun Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti menerangkan, salah satu syarat dalam administrasi yang harus diserahkan calon pejabat daerah yakni LHKPN.

Nurul Sutarti menyebut, kedua paslon baik itu Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa serta Bagyo Wahyono dan FX Suparjo sudah menyerahkannya saat pendaftaran.

"Betul, itu sudah dipublish di website KPK," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (25/9/2020).

Lantas, berapa harta kekayaan Calon Wali Kota Solo Gibran dan pesaingnya?

Berdasarkan data di laman resmi LHKPN KPK, harta kekayaan sosok calon orang nomor satu di Kota Solo, Gibran menembus angka Rp 21.152.810.130 dengan rincian sebagai berikut : 

  1. Mayoritas hartanya berupa tanah dan bangunan senilai Rp 13.400.000.000, di antaranya tanah di Kota Bengawan dan dua bidang tanah di Kabupaten Sragen.
  2. Alat transportasi dan mesin mencapai Rp 682.000.000 yaitu 2 Toyota Avanza (2016 dan 2012), Isuzu Panther (2012), Dihatsu Grand Max (2015), dan Mitsubishi Pajero Sport (2016), Honda Scoopy (2015), Honda CB-125 (1974) dan Royal Enfield (2017).
  3. Gibran juga memiliki kekayaan di bidang harta bergerak lainnya Rp 260.000.000.
  4. Harta setara kasnya mencapai Rp 2.154.396.134. Meski tak dijelaskan secara rinci, di kolom harta lainnya, ia mempunyai harta senilai Rp 5.552.000.000.

Selain harta itu, ternyata disebutkan dalam LHKPN, Gibran juga tercatat memiliki hutang sebesar Rp 895.586.004.

Sementara wakilnya, harta Teguh mencapai Rp 1.231.150.999 per Maret 25 Maret 2019.

Kekayaan itu meliputi aset tanah dan bangunan senilai Rp 800 juta.

5 Fakta Pengundian Nomor Urut Pilkada Solo 2020, Gibran Jadi Sopir saat Datang ke Pengundian

Cerita di Balik Gibran Putra Jokowi Jadi Sopir Datang ke Pengundian Nomor Urut Pilkada Solo 2020

Dengan luasan tanah seluas 207 meter persegi dan bangunan seluas 18 meter persegi di Kabupaten Wonogiri.

Selain itu, Teguh tercatat memiliki kekayaan berupa alat transportasi seperti motor Suzuki JT 185 cc tahun 1976 senilai Rp 2.500.000 dan mobil H-RV tahun 2016 senilai Rp 300 juta.

Sementara untuk harta KAS dan setara KAS senilai Rp 8.650.999, serta harta lainnya Rp 120 juta.

Teguh tercatat tidak memiliki harta bergerak dan surat berharga.

Lantas, berapa harta kekayaan Calon Wali Kota Solo Bagyo Wahyono penantang Gibran?

Berdasarkan data di laman resmi LHKPN KPK, harta kekayaan sosok calon orang nomor satu di Kota Solo, Bagyo menembus angka Rp 1.987.550.304 dengan rincian sebagai berikut : 

  1. Tanah dan bangunan sebesar Rp 1.700.000.000 seluas 215 m2 di Solo
  2. Alat transportasi dan mesin Rp. 280.000.000, di antaranya mobil Daihatsu Xenia (2009) Rp  75.000.000, Honda CR-V RM3 2WD 2.4 (2013) Rp. 175.000.000, motor Yamaha BJ8 W (2017) Rp 12.000.000, motor Yamaha 2DP-R (2018) Rp 18.000.000
  3. Setara kas sebesar Rp 7.550.304

Menariknya, jika Gibran memiliki hutang senilai Rp 895.586.004, Bagyo sendiri tak sepeserpun menanggung hutang.

Ya, meski dengan jumlah kekayaan yang timpang, rupanya seorang penjahit tersebut tak memiliki hutang.

Namun wakilnya FX Supardjo belum tercatat di LHPKN. (*)

Berita Terkini