Solo KLB Corona

Melonjak 16 Positif dan 1 Orang meninggal Dunia, Covid-19 di Klaten Telah Menembus 723 Kasus

Penulis: Mardon Widiyanto
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI : Petugas medis mengambil sampel darah pedagang pasar dalam rangka rapid test massal di Pasar Bantul, Rabu (24/6/2020).

Hal ini disampaikannya saat memberikan keterangan pers terkait Perkembangan Penanganan Covid-19 melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (15/10/2020).

"Kami perlu memberikan perhatian lebih pada Jawa Tengah, Papua dan Bali," sebut Wiku.

Baca juga: Doni Monardo: Klaster Pilkada 2020 Tak Akan Terjadi Jika Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

Baca juga: Pesan Doni Monardo: Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan untuk Lindungi Lansia & Penderita Komorbid

Ketiga provinsi mendapat perhatian berdasarkan hasil evaluasi dua pekan terakhir yakni pada kurun 27 September 2020, 4 Oktober 2020 dan 11 Oktober 2020.

Untuk kasus aktif secara umum menurun, namun di Jawa Tengah dan Papua mengalami peningkatan.

Pada kasus sembuh secara umum meningkat, namun pada Jawa Tengah dan Papua mengalami penurunan.

Pada kematian cenderung stagnan, namun Bali dalam dua minggu terakhir cenderung meningkat.

Untuk Jawa Tengah selama 2 pekan terakhir (27 September - 11 Oktober) persentase kasus aktif meningkat dari 22,49 persen menjadi 23,94 persen.

Kesembuhannya menurun dari 71,09 persen menjadi 70,35 persen. Kasus kematian menurun dari 6,42 persen menjadi 5,71 persen.

"Untuk kesembuhan Jawa Tengah mengalami sedikit penurunan sebesar 0,34 (4 Oktober) persen dan 0,4 persen (11 Oktober). Meskipun angkanya kecil, kesembuhan harus tetap dijaga untuk selalu meningkat," katanya.

Lalu di Papua, terjadi peningkatan persentase kasus aktif yang cukup signifikan dari 35,7 persen menjadi 43,3 persen.

Kesembuhan 62,8 persen menurun menjadi 55,21 persen. Persentase kematian fluktuatif, pada 27 September 1,34 persen naik pada 4 Oktober 1,52 persen, dan dapat ditekan kembali pada 11 Oktober menjadi 1,44 persen.

Di Papua, Wiku menjelaskan, peningkatan kasus aktif dan penurunan kesembuhan selain disebabkan transmisi lokal, bisa disebabkan kegiatan penelusuran kontak atau tracing, pemeriksaan spesimen atau testing dan pelayanan kesehatan atau treatment yang kurang.

"Selain itu banyak pasien yang datang ke rumah sakit dalam gejala berat, hal ini menyebabkan pasien kurang efektif dan menurunkan kemungkinan pasien untuk sembuh," jelasnya.

Di Bali, persentase kematiannya meningkat dalam dua pekan terakhir.

Pada 27 September persentasenya 2,97 persen, meningkat pada 4 Oktober menjadi 3,11 persen dan meningkat lagi pada 11 Oktober menjadi 3,17 persen.

Baca juga: Jika Ada Kontak Erat dengan Pasien Covid-19 Segera Tes Swab di Puskesmas, Doni Monardo: Gratis

Baca juga: Respons Doni Monardo Soal Rapid Test Pendemo UU Cipta Kerja Reaktif: Tanggungjawab Dunia dan Akhirat

Halaman
123

Berita Terkini