Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Pemerintah di Kabupaten Boyolali ternyata sudah siap mengantisipasi sewaktu-waktu Gunung Merapi meletus.
Terlebih status Gunung Merapi telah naik, dari level waspada ke siaga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinung menerangkan, skenario terburuk sudah disiapkan.
Bahkan, pihak BPBD sudah melakukan simulasi sejak tanggal 3 November sampai hari ini.
"Nomor dari Pemdes setempat juga sudah tersambung dengan BPPTKG," tuturnya kepada TribunSolo.com, Kamis (5/11/2020).
Baca juga: Jika Merapi Erupsi, Ini Daftar 3 Desa & 9 Dusun di Boyolali yang Akan Kena Langsung Letusan Vulkanik
Baca juga: 7 Link Live Streaming Debat Antara Gibran Anak Jokowi vs Tukang Jahit, Acara Hanya 2 Jam Saja
Dikatakan, jika sewaktu-waktu warga diungsikan karena Merapi meletus, protokol kesehatan Covid-19 bakal diterapkan.
Selain itu, jumlah kapasitas pengungsian pun dibatasi mengingat pandemi Covid-19 belum usai.
"Pengungsian tetap berpedoman protokol kesehatan cuci tangan memakai masker dan jaga jarak," ujarnya.
"Kapasitas 50 persen dari ruangan," tutupnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, sebanyak 3 desa dan 9 dusun di Kabupaten Boyolali bakal terdampak langsung jika sewaktu waktu Gunung Merapi meletus.
Dia menyebut ada sejumlah desa yang berada cukup dengan dengan puncak Merapi.
Baca juga: 7 Link Live Streaming Debat Antara Gibran Anak Jokowi vs Tukang Jahit, Acara Hanya 2 Jam Saja
Baca juga: Gunung Merapi Berstatus Siaga, BPBD Boyolali Waspadai Tiga Desa Ini
Dikatakan, ada 3 desa dan 9 dusun itu jaraknya berada di antara radius 3-5 km.
"Desanya yakni Tlogolele, Klakah dan Jrakah," ungkapnya.
"Itupun tidak semua dukuh, yang Tlogolele hanya Belang, Takeran dan Stabelan. Kalau untuk Klakah ada Sumber, Bakalan, Bangunsari dan Klakah Duwur," imbuhnya membeberkan.