Para ibu turut mengawasi dari kejauhan. Sesekali mereka dibikin tertawa oleh tingkah anak-anak mereka.
Neigen mengungkapkan selain kegiatan hiburan, pihaknya saat ini tengah menyusun formula pendidikan bagi anak-anak di TPPS.
"Kami sudah menyiapkan relawan di bidang pendidikan. Mereka baru menyusun pendidikan yang pantas di pengungsian ini," ungkapnya.
Tenda kepolisian yang berdiri kokoh di pelataran TPPS bakal disulap jadi tempat belajar mengajar.
Sementara itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Tlogolele dan relawan juga telah menyiapkan beberapa kegiatan.
Satu diantaranya kegiatan bersih-bersih lingkungan TPPS Desa Tlogolele.
"Setiap pagi ibu-ibu membersihkab lingkungan di sini, membersihkan gelas dan piring," terang Neigen.
Neigen menuturkan masih ada ketakutan dalam benak warga bila Gunung Merapi benar-benar erupsi.
Namun, itu tidak sebesar dibanding peristiwa erupsi tahun 2010.
"Takut tapi tidak separah 2010. Masyarakat mulai terbiasa, mereka sudah siap," tuturnya.
Apalagi, tiap tahunnya pelatihan evakuasi sudah dilakukan di Desa Tlogolele.
"Setahun sekali melakukan kegiatan pelatihan evakuasi, masyarakat sekarang siap menghadapi bencana," tandasnya.
Aplikasi Merapi
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) tengah mengembangkan sebuah aplikasi
Aplikasi itu untuk mempercepat sebaran informasi perkembangan kondisi Gunung Merapi.