Tak tanggung tanggung, baso aci racikan Susanto laku 50-80 bungkus dalam sehari.
Ia sendiri membandrol baso acinya dengan harga terjangkau, yakni dengan harga Rp 7ribu untuk porsi yang kecil dan Rp 12 ribu untuk porsi besar.
Untuk variannya sendiri ada 4, yakni rasa Rendang, Original, Kare dan Soto.
"Kalau yang besar ciloknya lebih banyak dan ada mienya," pungkasnya.
Baso aci racikan Susanto sendiri dijual melalui sosial media, mulai dari whatsaap sampai instagram.
"Kalau akun instagramnya @hallo_basoaci32," papar Susanto.
Persis Rugi Miliaran
PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI telah mengumumkan gelaran Liga 1 dan Liga 2 diundur hingga tahun 2021 mendatang.
Ini kali tiga PSSI dan PT LIB mengumumkan bila Liga 1 dan Liga 2 diundur, sejak pandemi covid-19 muncul pertengahan Maret lalu.
Hal ini membuat klub yang berlaga di kompetisi Liga 1 dan Liga 2 kebingungan, termasuk Persis Solo.
Selama Liga dihentikan, Laskar Samber Nyawa sebutan Persis Solo, sudah menggelontorkan dana yang tak sedikit untuk menyongsong musim baru.
Mulai dari ongkos tranfer pemain, hotel hingga akomodasi seakan menguap begitu saja selama beberapa bulan itu.
Baca juga: Resmi, PT Liga Indonesia Baru dan PSSI Tunda Liga 1 & Liga 2 hingga 2021, Ini Alasannya
Baca juga: Nestapa Pemain Persis Solo karena Liga 2 Diundur Lagi, Tahu via Medsos, Belum Dapat Kabar dari PSSI
Baca juga: Liga 2 Mandek, Pemain Persis Solo Yang Baru Menikah Ini Berencana Kerja Serabutan Demi Sambung Hidup
Baca juga: Nasib Malang Pemain Persis Solo, Sudah Latihan Beberapa Minggu, Kini Dipulangkan ke Rumahnya Lagi
Manager Persis Solo, Hari Purnomo pun kecewa berat dengan keputusan tersebut.
Ia menyebut jika Persis telah merugi hingga miliaran rupiah.
"Saya sudah malas komentar soal ini, PSSI ndak mutu," keluh Hari saat dihubungi TribunSolo.com, Kamis (29/10/2020).
"Kami sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, ada miliaran rupiah sejak persiapan beberapa bulan lalu," imbuhnya.
Hari sendiri enggan merinci jumlah total yang sudah digelontorkan Persis untuk mempersiapkan musim baru.
Menurutnya, saat ini tak hanya pemain yang dibuat bingung, namun klub juga demikian.
"Kemarin rapat di Yogyakarta juga tidak jelas hasilnya, katanya mau ditunda sampai November, ini katanya malah sampai tahun depan," paparnya.
"Surat resmi juga belum kami terima," imbuhnya.
"Saya sudah malas berkomentar banyak," tutupnya.
Diketahui sendiri, jika gelaran Liga terasa carut marut.
Penundaan kesekian kali menjadi agenda rutin yang diambil PSSI ditengah belum keluarnya ijin dari pihak kepolisian.
Hasil rapat Exco PSSI
PSSI akhirnya memberikan keterangan resmi terkait penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020.
Seharusnya, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bergulir pada 1 November 2020, akan tetapi agenda tersebut batal terlaksana.
Izin kepolisian yang tidak terbit menjadi penyebab ditundanya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 hingga awal tahun depan.
Keputusan penundaan tersebut berdasarkan dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar pada Rabu (28/10/2020) malam.
Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan, kompetisi musim 2020 rencana bergulir pada awal tahun depan.
"Rapat Exco PSSI menghasilkan keputusan bahwa PSSI menunda seluruh kompetisi yakni Liga 1,2,dan 3 pada tahun 2020 ini," kata Yunus Nusi.
"Selanjutnya kompetisi akan dimulai lagi pada awal 2021 mendatang," ujar Yunus Nusi.
PSSI pun akan memberikan kewenangan penuh kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk merumuskan formula kompetisi 2020 yang baru bisa bergulir pada awal tahun 2021.
"PSSI akan memberikan kewenangan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 dan 2 untuk mencari formula, format," kata Yunus Nusi.
"Dan sistem kompetisi terhadap keputusan PSSI tersebut," sambung Yunus Nusi. (*)