Berita Solo Terbaru

Uji Coba, BST Membelah Jalanan Slamet Riyadi via Jalur Contra Flow, Ini Catatan Wali Kota Solo Rudy

Penulis: Ryantono Puji Santoso
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Batik Solo Trans (BST) yang melayani Palur-Bandara Adi Soemarmo memasuki jalur contra flow atau berlawanan di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Jumat (25/12/2020).

"Setelah busnya pulang, Saya cuman muter-muter itu di terminal," terang Ajeng.

Saat dia mengendarai BST itu direkam dan kemudian viral di medsos dan mendapatkan banyak respon dari netizen.

Terlebih akun tersebut membuat caption yang menarik perhatian netizen.

"Tujuannya biar mereka yang nonton itu juga mau naik BST sekalian sosialisasi ke masyarakat kan," terang Ajeng sapaan akrab Diajeng Rahma Soraya Ayu Nanda.

Pengendara Bakar Motornya Usai Tabrak Halte BST di Barat Solo Square dan Tolak Bantuan Petugas

Pemkot Solo Ancam Sanksi Tegas Pengemudi Feeder BST Nakal

Hal tersebut dia tunjukkan juga untuk membuktikan bahwa semua pekerjaan tidak perlu malu atau minder.

Apapun pekerjaan yang dilakoni harus disyukuri walaupun menjadi sopir.

Namun, Ajeng di Dishub Solo pekerjaannya sebagai staff bidang lalu linta

Sopir Angkutan Feeder

Pemkot Surakarta nantinya akan menggaji para sopir angkutan pengumpan feeder Batik Solo Trans (BST) jika BST beralih fungsi menjadi angkutan sekolah gratis berhasil direalisasikan.

Pemberian gaji sopir tersebut menjadi konsekuensi atas akuisisi layanan feeder BST oleh Pemkot Solo.

"Selama ini pengemudi sering menanggung biaya operasional yang lebih besar dari pendapatan mereka," kata Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub), Taufiq Muhammad, Jumat (29/3/2019) siang.

"Jika nantinya optimalisasi feeder dijalankan maka Pemkot Solo harus mengambil alih biaya tersebut," katanya.

Biaya operasional merupakan pendapatan pengemudi.

Taufiq mengklaim optimalisasi dan alih fungsi feeder BST tidak akan lancar manakala pengemudi dibiarkan mencari pendapatan sendiri.

Hal tersebut karena sopir akan sering ngetem dan menunggu armada penuh.

"Ya kalau sudah begitu feeder tidak bisa maksimal melayani masyarakat, makanya kami memikirkan untuk menggaji mereka," katanya.

Wacana Pemkot Solo mengubah feeder BST sebagai angkutan gratis pelajar kini tengah digodok.

Rencana alih fungsi tersebut dilakukan karena jumlah penumpang BST tidak terlalu banyak.

Dalam sehari jumlah penumpang hanya mencapai 4 orang sekali jalan.

Sehingga otomatis pendapatan yang didapat tidak mampu menutup biaya operasional. (*)

Berita Terkini