Update Gunung Merapi

Ratusan Pengungsi Merapi di Desa Balerante Pilih Pulang ke Rumah: Mengaku Jenuh, Ternak Ikut Dibawa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Relawan di Desa Tegalmulyo memasang layar untuk mengurangi tingkat jenuh warga pengungsi di Balai Desa Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Minggu (20/12/2020)

Mereka belum diperbolehkan kembali ke rumahnya karena status Gunung Merapi masih berstatus Siaga level III.

"Kami akan berkerjasama dengan pemerintah desa untuk mengupayakan agar warga di pengungsian tidak mengalami kejenuhan," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Update Covid-19 Klaten : Tingkat Kesembuhan Terus Meningkat, Tapi Lonjakan Kasus Masih Terjadi

Baca juga: Klaten Terima Penghargaan IGA 2020 dari Kemendagri, Bupati Sri Mulyani Sebut Hadiah Akhir Tahun

Baca juga: Yakin Mau Mudik ke Klaten? : Lapor Satgas Covid-19 RW, Bawa Rapid Test Antigen dan Wajib Karantina

Baca juga: Sansasi Santap Makanan di Aliran Air Jernih Alam Terbuka, Ketjeh Resto Klaten Dibanjiri Wisatawan

"Serta kesehatan dan keselamatan mereka yang utama," imbuhnya.

Saat ini, total pengungsi dari Desa Tegalmulyo sebanyak 79 jiwa, dan dari Desa Balerante 279 jiwa.

Sebanyak 128 ekor hewan ternak juga ditempatkan disekitar pengungian.

Selain itu, warga Desa Siderejo belum ada yang mengungsi.

Bupati sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Klaten, Sri Mulyani, Kamis (17/12/2020). (TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)

Jumlah pengungsi di TES Desa Tegalmulyo, menjadi 79 jiwa dengan rincian 27 jiwa warga Dukuh Canguk, 22 jiwa warga Dukuh Sumur, dan 30 jiwa warga Dukuh Pajegan.

Dari total tersebut 5 balita, 12 anak-anak, 45 dewasa, 16 lansia, dan 1 orang berkebutuhan khusus.

Sedangkan, untuk hewan ternak yang diungsikan tercatat belum ada.

Kemudian total pengungsi di TES Desa Balerante, tidak mengalami penambahan Juml pengungsi yaitu 279 jiwa.

Dari total pengungsi 279 jiwa terdiri dari 102 jiwa warga Dukuh Sambirejo, 79 jiwa warga Dukuh Ngipiksari, 11 jiwa warga Dukuh Ngelo 02/01, 43 jiwa warga Dukuh Gondang serta 44 jiwa Dukuh Sukorejo

Dari jiwa tersebut, terdiri dari 21 Balita, 49 anak, 154 dewasa, 35 lansia, 4 Ibu hamil, 7 ibu menyusui serta 9 berkebutuhan khusus.

Ilustrasi pengungsi Gunung Merapi (TribunSolo.com/Adi Surya)

Sri Mulyani menghimbau untuk pengungsi tetap berada di posko pengungsian dahulu.

Sebab, BPPTKG belum menurunkan status gunung merapi, seiring masih terjadinya aktivitas vulkanik

"Ini demi kebaikan bersama, ini merupakan bencana alam yang kita tidak bisa prediksi, sehingga kami himbau untuk pengungsi tetap berada di pengungsian,"tandasnya. (*)

Berita Terkini