Berita Sragen Terbaru

Doa Keluarga Penumpang Sriwijaya Air Asal Sragen : Tetap Tunggu Suaminya Pulang, Berharap Keajaiban

Penulis: Rahmat Jiwandono
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sri Wisnuwati menunjukkan foto dirinya dan suami, Suyanto di rumahnya, Girimulyo RT 18, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Minggu (10/1/2021).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sudah berhari-hari tim evakuasi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 melakukan pencarian di perairan Kepulauan Seribu.

Sejak kabar hilangnya pesawat, Sabtu (9/1/2021) hingga kini Selasa (12/1/2021), keluarga penumpang masih terus menunggu anggotanya.

Mereka menunggu kejelasan ihwal kondisi anggota keluarganya yang terdaftar dalam manifes penumpang.

Sri Wisnuwati menunjukkan foto Suyanto di rumahnya, Girimulyo RT 18, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Minggu (10/1/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Salah satunya keluarga dari Dukuh Girimulyo RT 18, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Sri Wisnuwati (38).

Suaminya Suyanto adalah salah satu penumpang di pesawat yang melayani rute Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta-Pontianak itu.

Meski sudah berhari-hari tim bekerja keras mencari jasad para manifest puluhan penumpang, dia tetap berharap ada sebuah keajaiban atas peristiwa ini.

"Semoga ada keajaiban dan kabar baik untuk semuanya," ujar dia saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Berhasil Ditemukan, Kini Dibawa ke JICT

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh Ternyata Sempat Dikandangkan 9 Bulan, Ini Kata Dirut Sriwijaya Air

Sri pun tak berhenti berdoa agar suaminya ditemukan dalam kondisi selamat.

"Saya terus berdoa untuk suami saya," kata Sri.

Seperti diketahui, sampai detik ini tim terus melakukan upaya pencarian dan penyelematan.

Setidaknya tim gabung sudah berhasil mengumpulkan 47 kantong jenazah dan sedang dalam proses identifikasi.

Namun demikian, hingga kini baru satu jenazah yang diketahui identitasnya yakni Okky Bisma.

Okky merupakan pramugara di maskapai tersebut.

Rela Tak Tidur

Istri Suyanto, Sri Wisnuwati belum tidur semenjak mendapat kabar suaminya menjadi salah seorang korban dalam insiden kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182.

Kabar tersebut didapat ibu satu orang anak menjelang salah Maghrib. Itu didapatinya dari istri adik iparnya, Ernawati. Sejak itu, Sri belum tidur.

Televisi di rumah Sri terus menyala sejak kabar nahas itu didapatinya. Keluarga hingga warga sekitar menemaninya menonton berita televisi.

"Sejak malam kemarin. Saya ingin tahu perkembangannya sudah sampai mana," kata Sri, Minggu (10/1/2021).

Baca juga: Keinginan Warga Asal Sragen Korban Sriwijaya Air SJ-182 : Ingin Bangun Talut Tanah dekat Rumah

Baca juga: Titik Lokasi Black Box Sriwijaya Air Ditemukan, 3 Alat Pinger Finder Siap Diturunkan

Selain itu, telepon seluler milik Sri tidak diatur dalam mode diam.

Ia tidak ingin kecolongan bila ada telepon dari pihak terkait atau maskapai.

Siapa tahu, mereka akan menelponnya dan memberi kabar terkait perkembangan kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182.

"Saya masih menunggu kabar," ucap Sri.

Ia masih meyakini bila teleponnya akan berdering membawa kabar perkembangan insiden nahas tersebut.

Apalagi, nomornya sudah tercatat di formulir pembelian tiket Suyanto.

"Kalau bikin tiket ada nama dan nomor telepon istri, atau apa yang dicantumkan yang mudah dihubungi," kata Sri.

Selain itu, petugas Jasa Raharja juga telah menemui keluarga Suyanto di rumah mereka, Giri Mulyo RT 18, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen.

"Diminta pemerintah pusat untuk mendata," ucap Sri.

Status WA Riyanto yang menampilkan tiket penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 Jakarta - Pontianak. (TribunSolo.com/Adi Surya)

Keinginan Suyanto

Masih ada keinginan Suyanto (40), korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 yang belum kesampaian.

Keinginan itu yakni membangun talut di sekitar rumah kediamannya, Girimulyo RT 18, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen.

Istri Suyanto, Sri Wisnuwati mengungkapkan pembangunan talut itu untuk menahan tanah yang sering turun jika hujan melanda.

"Bapak itu ingin membangun talut sebelah timur rumah," kata Sri, Minggu (10/1/2021).

"Di sisi itu belum ada talut tanah," tambahnya.

Baca juga: Keberatan dengan Pembatasan Jam Operasional, PKL Klaten Sebut Akan Temui Pemkab Klaten

Baca juga: Hadiri Konggres Pasoepati, Gibran Rakabuming Raka Pesan Bhayangkara FC Jangan Dianaktirikan

Sebenarnya, keinginan membangun talut tersebut ingin segera direalisasikan Suyanto.

Gegara pandemi Covid-19, keinginan itu harus tertunda.

Ditambah lagi, pendapatan Suyanto sebagai pemasang rolling door jadi seret karenanya.

"Sebenarnya sudah ingin buat talut. Ternyata ada pandemi Covid-19," tutur Sri.

"Pekerjaan juga tertunda. Tidak ada dana buat bikin talut," tambahnya. (*)

Berita Terkini