Target vaksin dari pemerintah ini sebanyak 70 persen penduduk mendapatkan vaksin agar ada kekebalan komunitas.
"Kalau sudah 70 persen penduduk nasional tervaksinasi nanti sudah terlindungi," jelas dia.
Kasus Covid Meroket Tajam
Sementara di tengah tibanya Vaksin Sinovac, Covid-19 di Kota Solo meroket kembali sebanyak 250 kasus, Selasa (12/1/2021).
Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, penambahan Corona Solo hari ini termasuk tertinggi selama dirinya menjabat.
Baca juga: Di Tengah Datangnya Vaksin Sinovac, Corona di Solo Meroket 250 Kasus Sehari,Tertinggi Selama Pandemi
Baca juga: 10.609 Dosis Vaksin Tiba di Solo, Wali Kota : Upaya Pemerintah Lindungi Warga dari Jeratan Corona
Selasa ini data penambahan yang masuk menjadi 6.104 kasus atau naik dari Senin (11/1/2021) kemarin yakni 5.854 kasus.
"Ada tambahan 250 hari ini," papar Siti kepada TribunSolo.com, Selasa (12/1/2021).
Menurut dia, penambahan 250 kasus ini adalah karena kecepatan hasil laboratorium dalam melakukan tes dan tracing.
"Kalau tiga hari kemarin penambahan hanya 40 sampai 50 kasus karena kecepatan hasil labnya," kata dia.
Namun, kecepatan hasil lab saat ini makin cepat dan hasil itu bisa diketahui lebih cepat.
"Kalau saya hitung rata-rata 100 perhari untuk kecepatan labnya, tapi tiga hari terakhir 40-50 kasus menumpuk di sini," paparnya.
Efek Samping Vaksin
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, pihaknya memberikan izin penggunaan vaksin Covid-19 dari Sinovac.
Meski demikian, berdasarkan analisis terhadap hasil uji klinis vaksin, Sinovac tetap menimbulkan efek samping.
Baca juga: BPOM Resmi Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac
"Secara keseluruhan menunjukkan vaksin corona vax aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers daring, Senin (11/1/2021).
Penny mengatakan, efek samping lokal yang ditimbulkan vaksin Sinovac berupa nyeri, iritasi, dan pembengkakan.
Sementara, efek samping sistemik berupa nyeri otot, fatigue, dan demam.
Kemudian, frekuensi efek samping dengan derajat berat berupa sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya sekitar 0,1 sampai dengan 1 persen.
"Efek samping tersebut merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali sehingga secara keseluruhan kejadian efek samping ini juga dialami pada subjek yang mendapatkan plasebo," ujar Penny.
Baca juga: Begini Cara Kerja Vaksin Sinovac Melawan Virus Corona Setelah Diinjeksikan ke Tubuh
Selain melakukan analisis terhadap keamanan vaksin Sinovac, BPOM juga meneliti khasiat atau efikasi vaksin.
Hasilnya, vaksin Sinovac dinyatakan mampu membentuk antibodi di dalam tubuh dan mampu membunuh atau menetralkan virus (imunogenistias).
Penny mengatakan, hasil analisis terhadap uji klinis fase III di Bandung menunjukkan bahwa efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen.
"Hasil tersebut sudah sesuai dengan persyaratan WHO di mana minimal efikasi vaksin adalah 50 persen," kata Penny.
Dengan mempertimbangkan keamanan dan efikasi vaksin, BPOM pun resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) bagi vaksin Sinovac.
"Pada hari ini, Senin tanggal 11 Januari 2021, Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency, emergency use authorization untuk vaksin Covid-19 yang pertama kali kepada vaksin Corona vax produksi Sinovac Biotech Incorporated yang bekerja sama dengan PT Bio Farma," kata Penny.
(Kompas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meski Dinyatakan Aman, Vaksin Covid-19 Sinovac Tetap Munculkan Efek Samping",