Pemilik Warung Lesehan Al Ananda, Lena mengatakan, nasi Padang Rp 5.000 ini diperuntukkan untuk semua orang, tanpa memandang jabatan ataupun pekerjaannya.
"Kalau sambal (lauk), silakan ambil sepuas dan sesukanya. Bagi yang menambah nasi, tambah bayarnya Rp 2 ribu saja," kata Lena.
Ide nasi Rp 5.000 per porsi ini berawal dari keprihatinan Lena saat awal-awal covid-19.
Saat itu, menurutnya, banyak warga yang ditemukan pingsan di jalan karena kelaparan atau belum makan.
"Saat covid-19, banyak juga pengangguran, barang kebutuhan mahal, kasihan warga banyak susah," kata Lena.
Karena keprihatinannya, Lena mengubah konsep nasi Padang yang biasanya Rp 20 ribuan, menjadi Rp 5 ribu per porsi.
Setiap hari Jumat, wanita lulusan Kairo Mesir ini juga rutin berbagi nasi bungkus kepada yang membutuhkan, terkadang mengantarkannya ke panti asuhan.
Warung lesehan Al Ananda ini buka setiap harinya, mulai pukul 09.00 sampai pukul 22.00 WIB.
Jika siang hari menyediakan nasi Padang, pada malam hari menu yang disediakan pecel ayam, pecel lele dan mie goreng, mie rebus dan nasi goreng.
"Harganya di malam hari sama Rp 5.000," kata Lena.
Lena mengatakan, dirinya tidak mementingkan rugi atau untungnya berjualan nasi Padang Rp 5.000.
Menurutnya, setiap berbelanja bahan-bahan ke pasar, uang hasil penjualan nasi Padang Rp 5.000 itu selalu cukup, tidak pernah kurang. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Ada Warung Nasi Padang Rp 5.000 Seporsi di Ulak Karang, Boleh Ambil Lauk Sepuasnya,