Update Gunung Merapi

Hampir 3 Bulan Tinggal di Pengungsian, Warga Desa Tlogolele Kadang Jenuh, Nonbar Wayang Jadi Obatnya

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga tengah menjemur pakaian di kawasan tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Kamis (28/1/2021).

Kawasan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali tidak diguyur hujan abu vulkanik Gunung Merapi.

Padahal jarak Desa Tlogolele dengan puncak Gunung Merapi tidak begitu jauh.

Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra menjelaskan, arah angin menuju ke timur, sehingga membuat Desa Tlogolele tidak terjadi hujan abu vulkanik.

"Di Desa Tlogolele tidak terjadi hujan abu. Angin bertiup ke arah Timur," jelas Neigen, Kamis (28/1/2021).

Meski tidak diguyur hujan abu, warga di 2 dukuh Desa Tlogolele sempat mendengar suara gemuruh ketika erupsi Gunung Merapi terjadi.

"Suara gemuruh terdengar jelas di dua dukuh, yakni Stabelan dan Takeran," ucap Neigen.

"Kalau di tempat pengungsian tidak terdengar," tambahnya.

Suara gemuruh, sambung Neigen, sering terdengar di dua dukuh tersebut bila Gunung Merapi erupsi.

"Suara terdengar saat erupsi Gunung Merapi dan ada luncuran awan panas," kata Neigen.

Meski begitu, Neigen mengimbau warganya untuk tetap waspada terhadap aktivitas Gunung Merapi.

"Yang utama tidak boleh terlena dengan kondisi Gunung Merapi. Tetap waspada setiap saat," ucapnya. 

Hujan Abu di Boyolali

Sejumlah kawasan di Kabupaten Boyolali terdampak hujan abu vulkanik Gunung Merapi.

Bahkan, abu vulkanik yang mulai mengguyur pada Rabu (27/1/2021) siang hingga Kamis (28/1/2021) tersebut sampai menutup ruas jalan.

Seperti yang terjadi di Desa Jombang, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

Halaman
1234

Berita Terkini