Sugeng mengatakan, pihaknya sudah menyadari dengan penutupan pintu perlintasan kereta api secara permanen.
Ia mengaku ia dan warganya sudah dapat sosialisasi sebelum tanggal 2 Februari 2021.
"Saya sadar yang ditutup tanah KAI, dan kami sudah diberitahu ini, jauh-jauh hari," tutur Sugeng.
• Ajaib, Korlianto Selamat Saat Sepeda Dihantam KRL Solo-Jogja, Ternyata ini yang Buat Lolos dari Maut
• Penampakan Sepeda Onthel Milik Tukang Rosok yang Tertabrak KRL Solo-Jogja : Terbelah Jadi Dua Bagian
Kemudian, dia menjelaskan alasan PT KAI menutup palang kereta api tersebut secara permanen, karena batas jarak luncur melewati pintu perlintasan kereta api.
Hal tersebut ditambah lagi dengan penambahan rute perjalanan Kereta Api.
"Pada dasarnya tidak ada masalah," ujarnya.
Dia mengatakan biasannya di lokasi tersebut digunakan untuk Selfie dan wisata gratis oleh orang di luar RW 1.
Namun dengan penutupan pintu perlintasan tersebut, diharapkan tidak ada orang yang nekat selfi disana.
Sugeng mengatakan pintu perlintasan kereta api ini sudah ada sebelum dirinya lahir.
Hal itu, ditunjukkan dengan pintu perlintasan kereta api secara manual masih terdapat di lokasi itu.
"Mau gak mau ikuti apa yang sudah ada, nantinya lambat laun bisa beradaptasi dengan situasi ini," katanya. (*)