Bus vs Motor di Sukoharjo

Sedihnya Keluarga, Siswi SMP Sukoharjo yang Tertabrak Bus Agra Mas, Rajin Bantu Jualan Ayam Goreng

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah korban tertabrak Agra Mas, Deviena Wahyu Eka Pratiwi dibawa perwakilan keluarga dan warga menuju lokasi pemakaman di Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Tertabrakanya siswi SMP N 4 Sukoharjo, Deviena Wahyu Eka Pratiwi yang akhirnya meninggal menyisakan luka.

Bagaimana tidak, gadis 16 tahun itu menjadi sosok penting dalam keluarganya di Kampung Katen RT 3 RW 4, Kelurahan Begajah, Kecamatan Sukoharjo.

Devi sapaan akrabnya semesa hidup, sering membantu jualan ayam goreng kentucky bersama ayahnya, Wahyudi di kawasan Kecamatan Nguter.

Itu dilakukannya sebelum insiden maut tertabrak bus Agra Mas.

Karangan bunga ucapan turut berduka cita terpajang di rumah korban kecelakaan Arga Mas di Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Baca juga: Kesaksian Keluarga Tertabrak Agra Mas di Sukoharjo : Maut Menjemput Usai Devi Ambil Tugas ke Sekolah

Baca juga: BREAKING NEWS : Siswi SMP yang Tertabrak Bus Agra Mas di Begajah Sukoharjo, Meninggal Dunia

Bahkan Devi tak pernah malu membantu bapaknya.

Paman Deviena, Saeran Agung Darmanto mengungkapkan bisnis tersebut baru dirintis Wahyudi kurang lebih 3 bulan terakhir.

"Bapaknya korban dulu itu bekerja sebagai sopir, tapi sekarang sudah tidak," ungkap Saeran kepada TribunSolo.com menjelan pemakaman, Sabtu (20/2/2021).

"Kini jualan kaki lima kentucky. Itu baru jalan 2 sampai 3 bulanan ini. Itu karena menganggur selama pandemi," tambahnya.

Korban, kata Saeran, sering membantu Wahyudi menyiapkan keperluan jualan sejak subuh menjelang.

Terlebih, sekolah korban saat ini masih menerapkan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19.

Maka lanjut dia, kepergian korban menjadi duka mendalam bagi keluarganya.

"Setiap pukul 04.00 WIB bangun bantu bapaknya. Ibunya saat ini kerja di sebuah pabrik," kata dia.

Setelah semua siap, korban dan Wahyudi langsung berangkat menuju lokasi jualan di kawasan Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

Mereka berangkat berboncengan naik sepeda motor dari rumahnya Kampung Katen.

"Jauhnya kurang lebih 15 kilometer. Naik sepeda motor boncengan sama bapaknya. Kalau gerobak ditinggal di sana," ucap Saeran.

Saeran menyampaikan keluarga begitu terpukul dengan insiden maut yang merenggut nyawa Deviena.

"Rasanya kehilangan sekali. Dia masih punya adik dua masih kecil-kecil," ujarnya.

Berita Terkini