Berita Sragen Terbaru

Zonasi dalam PPKM Mikro Dikhawatirkan Bikin Stigmatisasi, Pemkab Sragen : Sudah Enggak Ada Itu

Penulis: Rahmat Jiwandono
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI : Sejumlah warga RW 04 Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo saat melakukan lockdown lokal, Minggu (29/3/2020).

Sasaran Vaksinasi

Sebanyak 24.100 orang sudah masuk dalam database sasaran penerima vaksin Sinovac di Sragen. 

Sementara masih ada 9.071 orang yang belum masuk dalam database. 

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjelaskan, setiap hari jumlah orang-orang yang akan divaksin dan didaftarkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sangat banyak. 

Baca juga: Solo Tambah 5 Fasilitas Kesehatan Layani Vaksinasi Covid-19 Tahap 2, Termasuk Rumah Sakit Jiwa

Baca juga: Survei Indikator Politik Indonesia: Inilah Alasan Utama Orang Indonesia Tak Mau Divaksin Covid-19

"Sehingga mereka yang belum masuk ke database harus antre," kata Yuni pada Senin (22/2/2021). 

Namun, Yuni memastikan mereka akan tetap disuntik vaksin. 

"Sisanya yang belum masuk database akan tetap kami akomodir," katanya.

Selain itu, orang yang sudah masuk dalam database akan mendapat sertifikat dari Kemenkes bahwa mereka sudah divaksin.

"Oleh karena itu, data yang masuk tidak bisa langsung karena tercantum dalam sistem." 

"Insya Allah akan terpenuhi semuanya," ucapnya. 

Baca juga: 32 Ribu Orang di Sragen Sudah Terdata untuk Vaksinasi Tahap Kedua, Ini Daftarnya

Untuk diketahui, total penerima vaksin yang sudah diajukan ke Kemenkes ada 33.177. 

Rinciannya, tenaga kesehatan (nakes) yang divaksin pada termin pertama ada 4.966, PNS (termasuk TNI) ada 9.192, guru 7.298, polisi 1.017, pegawai BUMN 1.070, dan non PNS ada 557. 

Vaksinasi Pedagang Dilakukan di Pasar

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen bakal jemput bola terkait dengan vaksinasi bagi pedagang pasar. 

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menuturkan, rencananya pedagang pasar akan menjalani vaksinasi besok. 

Halaman
1234

Berita Terkini