Fenomena Aneh di Tawangsari

Bikin Merinding Warga, di Sukoharjo Muncul Fenomena Tanah Keluarkan Cairan Merah Mirip Darah Segar

Penulis: Agil Trisetiawan
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kejadian ini menyita perhatian warga berupa tanah mengeluarkan cairan merah mirip darah segar di tanah milik Waluyo, di Dukuh Sentul RT 3 RW 5, Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (3/3/2021).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Fenomena alam berupa munculnya cairan berwarna merah menyerupai darah menggemparkan warga.

Kejadian ini menyita perhatian warga di tanah milik Waluyo, di Dukuh Sentul RT 3 RW 5, Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.

Tanah kosong itu tiba-tiba memunculkan cairan layaknya darah.

Tak hanya membuat warga sekitar gempar, tetapi bikin bulu kuduk merinding karena ketakutan terhadap fenomena aneh itu.

Salah satunya warga sekitar, Marimo.

Baca juga: Aktris Louise Anastasya Melahirkan Anak Pertama, Saat Hamil Rutin Disuntik karena Alami Darah Kental

Baca juga: Kemarin di Sukoharjo dan Tawangmangu, Kini Jogja Dibanjiri Hujan Es Cukup Besar, Fenomena Apa?

Dia mengungkapkan, kejadian tanah berdarah itu terjadi sekira pada Rabu (3/3/2021) pada pukul 14.30 WIB 

"Awalnya sekira jam 13.00 WIB itu hujan deras, lalu sempat reda sekira jam 14.30 WIB, terus muncul cairan merah itu," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (4/3/2021).

Melihat kejadian itu, sejumlah warga berbondong-bondong langsung mendatangi lokasi tanah berdarah tersebut.

Dia menuturkan, pada awalnya, air berwarna merah itu muncul cukup deras.

"Mirip darah segar, seperti saat keluar dari tubuh hewan jika disembelih," akunya.

Derasnya air berwarna merah itu bahkan hingga mengalir ke saluran air disekitar pekarangan kosong tersebut.

Namun, lama kelamaan, air berwarna merah yang keluar semakin sedikit dan kemudian tidak muncul lagi.

"Setelah itu turun hujan lagi. Lalu sekira pukul 17.00 WIB, sudah tidak keluar lagi hingga pagi ini," jelasnya.

Marimo mengaku merinding saat melihat air berwarna merah pekat itu keluar.

"Saya tidak berani mendekat, saya merinding melihat air itu," ucapnya.

Tak hanya Marimo, Sekretaris Desa (Sekdes) Pundungrejo, Sutardi juga merinding saat melihat air merah itu.

Baca juga: Insiden Mengerikan di Depan Bandara Solo : RX King Hantam Mobilio, Pengendara Bersimbah Darah

Baca juga: Fenomena Ikatan Cinta dan Arya Saloka Ternyata Sudah Diprediksi Mbak You 2020: Ada yang Akan Booming

"Kami mendapatkan laporan dari pak RT setempat, kemudian saya datang," kata dia.

"Itu saya tidak berani begitu dekat, karena saya juga ngeri," imbuhnya.

Dia menuturkan peristiwa tanah berdarah itu baru kali pertama terjadi di desanya.

"Ya semoga hanya fenomena alam biasa, bukan pertanda ada hal buruk lainnya," aku dia.

Hujan Es di Sukoharjo

Fenomena hujan es terjadi di Desa Lorog, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (2/3/2021).

Menurut salah seorang warga setempat Nur fadly (26), sebelum hujan es terjadi, kawasan tempatnya bekerja sempat terjadi hujan lebat.

"Sekira jam 13.00 WIB itu turun hujan. Langsung deras, dan tidak disertai angin," kata dia.

Selang 30 menit hujan deras turun, dia mendengar atapnya seperti dilempari batu kerikil.

"Disinikan atapnya dari Gavalum semua, jadi suaranya keras, seperti dilempar batu krikil. Klotak-klotak gitu," ucapnya.

Baca juga: Rentetan Kesadisan Henry Taryatmo hingga Divonis Hukuman Mati: Bercak Darah Jadi Bukti Kekejiannya

Baca juga: Ini Kriteria Pasien Diabetes yang Boleh Divaksin Covid-19, Bagaimana Bila Gula Darah 300-400 mg/d?

Saat diperiksa, ternyata bunyi tersebut disebabkan hujan es yang mengenai atapnya.

Jika dilihat secara kasat mata, tak nampak terjadi hujan ea. Karena saat itu hujan turun cukup deras.

Peristiwa itu sempat ia rekam melalui ponsel miliknya.

"Esnya gak begitu besar. Besarnya sekelereng gitu, sekuku jari," terangnya.

Kendati demikian, hujan es itu tak berlangsung lama. Menurutnya, kejadian itu hanya terjadi sekita satu menit saja.

Meski sempat diguyur hujan es, namun tak nampak ada kerusakan bangunan yang ditimbulkan.

"Setau saya, fenomena hujan es ini baru pertama terjadi," pungkasnya. (*)

Berita Terkini