Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kecelakaan maut di simpang empat Kebakkramat, Karanganyar menewaskan Sutarti (49) asal Dukuh/Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen.
Sutarti adalah ibu dari lima orang anak yang harus dihidupi.
Menurut kakak ipar korban, Ratmanto, pihak bus yang menabrak anggota Sutarti hingga meninggal dunia menjanjikan bantuan untuk menyekolahkan ketiga anak Sutarti.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Kebakkramat Sisakan Pilu,Korban Asal Sragen Ternyata Tulang Punggung,Punya 5 Anak
Baca juga: Main Judi di Parkiran Sekolah Kawasan Kebakkramat Karanganyar, Lima Orang Ditangkap Polisi
"Karena yang dua orang di Papua sudah dewasa, sehingga pihak PO bus menjanjikan hal tersebut," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (23/2/2021).
Kendati demikian, tawaran tersebut ditolak oleh keluarga korban.
"Memang sudah ada itikad baik dari bus yang menabrak tapi kami khawatir nanti PO bus bisa bangkrut," kata dia.
"Itu yang menjadi pertimbangan kami kenapa tawaran bantuannya kami tolak," tegasnya.
Baca juga: Kisah Dari Sudut Gerbang Tol Kemiri Kebakkramat, Mereka Yang Tak Libur Di Penghujung Tahun
Keluarga korban lebih memilih untuk mendapat ganti rugi berupa uang tunai.
"Setelah kami kalkulasi untuk biaya pendidikan ketiga anaknya sampai SMA sekitar Rp 300 juta," ujarnya.
Diakuinya, tuntutan dari keluarganya sejauh ini belum mencapai kata sepakat.
"Belum ada kesepakatan soal ganti rugi sebesar Rp 300 juta," ujar dia.
Tulang Punggung Keluarga
Kecelakaan mengerikan di Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar yang menimpa warga Kabupaten Sragen menyisakan pilu.
Ya, Sutarti (49) warga Dukuh Taraman, Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen tewas karena tertabrak bus, pada Minggu (21/3/2021) sore.